JAKARTA – Polisi Amerika Serikat masih memburu pelaku pembunuhan terhadap CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, Brian Thompson, Rabu (4/12).
Polisi New York menduga pelaku berasal dari kalangan pembunuh profesional.
Polisi menyatakan, berdasarkan penilaian detektif, meyakini pelaku sengaja bertindak lambat. Menurut mereka ini menunjukkan dia merupakan penembak jitu berpengalaman,
Menurut rekaman video pelaku mengarahkan pistol semi otomatis dan menembak sasaran dari jarak 20 kaki atau sekitar 6 meter.Menurut keterangan polisi sebelumnya, dia menembak Thompson di bagian punggung dan kaki.Senjata pelaku sempat macet atau jam dan dia dengan tenang membersihkan untuk kembali meluncurkan tembakan.
Pakar senjata api yang mempelajari rekaman video mengatakan senjata itu tampak tidak berfungsi dengan baik setiap kali ditembakkan.
“Jamming” atau macet mengacu pada senjata yang tak mengisi peluru lagi ke dalam bilik setelah ditembakkan.Pelaku terlihat menggeser slide ke belakang untuk mengatasi jamming dan mengisi peluru lagi.
Ia bereaksi seperti seseorang dengan pelatihan senjata api dari penegak hukum atau militer terhadap masalah seperti itu.Senjata tersebut tampaknya dilengkapi dengan peredam, yang dapat menyebabkan senjata tidak berfungsi dan macet kecuali dipasang dengan modifikasi tertentu.
Thompson tewas setelah ditembak seorang tak dikenal di Midtown Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Perwakilan polisi negara bagian New York, Jessica Tisch, mengatakan bahwa Thompson dibunuh saat dirinya sedang berjalan menuju hotel tempat perhelatan konferensi investor tahunan di AS, Hotel Hilton Midtown.[]
Redaksi10