SANGGAU – Upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah perbatasan terus digencarkan, salah satunya melalui kegiatan yang digelar jajaran Polsek Sekayam, Kabupaten Sanggau. Pada Minggu (21/09/2025), Kapolsek Sekayam AKP Sutikno, S.Sos., M.A.P, memimpin langsung penanaman jagung di lahan Demplot IV, Dusun Lomur II, Desa Kenaman, Kecamatan Sekayam.
Kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah di sektor pangan, sekaligus mendekatkan aparat kepolisian dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Kapolsek tidak hanya datang untuk memberi arahan, tetapi turun langsung bersama personel Polsek dan kelompok tani. Suasana kebersamaan pun tampak ketika bibit jagung ditanam serentak di lahan seluas satu hektare.
Jenis jagung yang digunakan adalah jagung hibrida merek PERTIWI 5, dengan total bibit sebanyak 15 kilogram. Jagung ini dikenal produktif dan memiliki kualitas baik untuk mendukung hasil panen yang lebih maksimal.
Ketua Kelompok Tani, Witanto, turut hadir mendampingi kegiatan ini. Ia menyambut baik keterlibatan kepolisian yang tidak sebatas menjaga keamanan wilayah, tetapi juga memberi dukungan nyata dalam pembangunan sektor pertanian.
Kapolsek Sekayam menegaskan bahwa penanaman ini tidak sekadar seremoni. “Melalui penanaman jagung ini, kami ingin memberi contoh bahwa Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut mendorong ketahanan pangan di tengah masyarakat,” ujar AKP Sutikno.
Menurutnya, pangan adalah pilar utama dalam menjaga stabilitas bangsa. Karena itu, setiap langkah kecil yang dilakukan di tingkat desa atau kecamatan akan memberi pengaruh besar dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta target swasembada pangan tahun 2025. “Ketahanan pangan adalah fondasi penting dalam menjaga kemandirian bangsa. Polsek Sekayam siap mendukung setiap langkah pemerintah dalam mewujudkannya,” tegasnya.
Kegiatan penanaman jagung ini juga menjadi ruang kebersamaan antara aparat dan warga. Personel Polsek tampak bahu-membahu bersama kelompok tani, menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi nilai penting di tengah masyarakat perbatasan. Keakraban terlihat jelas, mulai dari persiapan lahan hingga proses menanam bibit.
Selain itu, lahan demplot yang digunakan diharapkan berfungsi sebagai model percontohan. Masyarakat sekitar bisa melihat langsung penerapan metode pertanian yang lebih efisien dan bernilai ekonomis tinggi. Dengan cara ini, kelompok tani dapat meniru pola tanam modern sehingga hasil panen bisa meningkat.
Manfaat yang diharapkan tidak berhenti pada ketersediaan bahan pangan. Hasil panen jagung nantinya juga dapat menjadi sumber tambahan pendapatan masyarakat. Jagung tidak hanya dikonsumsi, tetapi bisa dipasarkan untuk mendukung perekonomian lokal.
Langkah Polsek Sekayam ini sekaligus menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari peran seluruh elemen bangsa. Kehadiran aparat keamanan dalam sektor pertanian menjadi bukti adanya sinergi lintas bidang untuk kepentingan masyarakat luas.
Harapannya, inisiatif ini menjadi pemicu bagi daerah lain untuk melakukan langkah serupa. Dengan pemanfaatan lahan produktif yang optimal, ketahanan pangan daerah semakin kuat, dan pada akhirnya memberi kontribusi bagi kemandirian pangan nasional. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan