Polisi Dalami Dugaan Narkoba di Balik Tawuran Tallo

SULAWESI SELATAN – Konflik berkepanjangan yang melibatkan dua kelompok warga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menimbulkan spekulasi baru. Selain dipicu dendam lama, bentrokan yang sudah berlangsung selama lima hari berturut-turut itu diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan peredaran narkoba.

Seorang warga berinisial FT menyebutkan, tawuran sering kali menjadi pertanda adanya aktivitas penyelundupan barang haram. “Orang-orang bilang, biasanya kalau ada barang (narkoba) mau masuk pasti perang,” ungkap FT saat dihubungi Selasa (23/09/2025) malam.

Kecurigaan warga semakin kuat karena perkelahian kerap terjadi bersamaan dengan situasi tertentu yang membuat masyarakat memilih berdiam diri di rumah. Dengan demikian, aktivitas keluar masuk barang terlarang bisa berjalan lebih leluasa.

“Kan misalnya polisi fokus pengamanan perang kelompok melerai, masyarakat juga tidak keluar rumah. Bebas keluar masuk itu barang,” tambah FT.

Selain dugaan soal narkoba, konflik ini juga diperburuk oleh dendam lama antarkelompok yang kabarnya sudah berakar sejak puluhan tahun silam. Beberapa warga mengaku, perseteruan antara dua kubu telah berlangsung sekitar 36 tahun tanpa penyelesaian tuntas.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa isu tersebut sedang ditindaklanjuti secara serius. “Kita lakukan penyelidikan, (informasi) itu pasti kita selidiki. Sementara tim masih dalami,” kata Arya.

Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki latar belakang tawuran sekaligus kemungkinan keterlibatan sindikat narkoba. Selain itu, kepolisian bekerja sama dengan TNI dan pemerintah daerah untuk memperkuat pengamanan di lokasi rawan.

“Posko nanti kita siapkan di titik simpul, tempat para pelaku biasa berkumpul. Untuk pelaku, kita dalami, dan jika ada yang tertangkap akan segera kami sampaikan,” jelasnya.

Lebih jauh, polisi juga mengendus indikasi adanya pihak-pihak tertentu yang mendanai aksi tawuran. Menurut Arya, peralatan yang digunakan para pelaku bukanlah sesuatu yang murah.

“Karena ini tidak mungkin tidak ada yang membiayai. Petasan itu nilainya Rp 1 juta dan satu hari bisa ditembakkan sebanyak 20 kali, berarti Rp 20 juta. Dan senapan angin ini juga dapatnya dari mana,” bebernya.

Hal tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa tawuran bukan sekadar konflik lokal antarpemuda, melainkan ada kepentingan lain yang lebih besar di baliknya.

Akibat tawuran yang tidak kunjung reda, warga sekitar menjadi pihak yang paling dirugikan. Dua unit sepeda motor, satu mobil, serta satu rumah semi permanen dilaporkan habis terbakar.

Tak hanya kerugian material, sedikitnya empat orang warga mengalami luka-luka karena terkena anak panah busur yang digunakan para pelaku tawuran. Situasi ini membuat masyarakat setempat resah dan berharap aparat segera bertindak lebih tegas.

Warga mendesak aparat kepolisian dan pemerintah agar mencari solusi permanen. Bagi mereka, konflik yang berulang tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga menimbulkan trauma serta menghambat aktivitas sehari-hari.

Sebagian warga menganggap kehadiran pos pengamanan hanya bersifat sementara. Mereka berharap penegakan hukum berjalan tuntas, termasuk mengusut kemungkinan keterlibatan jaringan narkoba yang disebut-sebut menjadi latar belakang tawuran.

Kombinasi antara dendam lama, provokasi terorganisasi, dan dugaan peredaran narkoba menjadikan bentrokan di Tallo lebih kompleks dari sekadar pertikaian antarwarga. Bagi masyarakat, jawaban hanya satu: konflik harus segera dihentikan sebelum menimbulkan korban jiwa lebih banyak. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com