TANAHBUMBU – Suasana tenang di Kelurahan Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu, mendadak gempar setelah peristiwa penyerangan menggunakan parang menimpa seorang warga bernama Nur Ali. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (19/09/2025) sekitar pukul 10.00 WITA di Jalan Tekukur.
Nur Ali mengisahkan, dirinya baru saja selesai mengangkut pupuk kandang dari kebun ketika melintas di depan kebun karet yang sedang disadap pelaku, Bahruni. Saat itu, ia dihadang dan langsung ditanya mengenai hilangnya tempat karet. “Saya jawab tidak tahu, karena memang saya tidak tahu perihal barang itu,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, pelaku kembali menanyai identitas Ali. Meski sudah menjelaskan dirinya warga RT 1 Kelurahan Gunung Tinggi, jawaban tersebut tidak dipercaya. “Saya jadi bingung, karena saya juga tidak kenal dengan dia,” kata Ali.
Situasi tegang itu berujung pada serangan. Tanpa peringatan, Bahruni mengayunkan parang hingga mengenai tubuh Ali. Akibatnya, korban mengalami tiga luka, masing-masing di kepala, bahu, dan tangan.
Selain Ali, insiden itu juga menyeret korban lain bernama Zainal. Beruntung, Zainal hanya mengalami memar dan tidak terkena sabetan senjata tajam.
Kapolsek Batulicin, Iptu Kusinin, membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut. “Pelaku, menurut informasi yang sementara kami himpun, diduga memiliki gangguan kejiwaan, namun terkait hal ini masih akan kami dalami lagi,” jelasnya.
Dugaan sementara, kata Kusinin, pelaku melampiaskan kemarahan karena hasil kebun karetnya sering hilang. Hal ini memicu kecurigaan berlebihan dan membuatnya menyerang siapa saja yang melintas di sekitar kebun.
Polisi bergerak cepat mengamankan pelaku beserta parang yang digunakan untuk menyerang. Saat ini, keduanya sudah berada di Polsek Batulicin untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Kami terus mendalami kasus ini, termasuk memeriksa kondisi psikologis pelaku,” tambah Kusinin.
Insiden yang menimpa Nur Ali menimbulkan keprihatinan warga sekitar. Mereka berharap aparat kepolisian dapat memastikan keamanan lingkungan, khususnya di wilayah perkebunan yang sering sepi. Warga juga meminta agar potensi gangguan keamanan akibat persoalan pribadi atau masalah kejiwaan segera ditangani agar tidak menimbulkan korban lebih banyak.
Peristiwa ini menjadi peringatan bahwa persoalan di tingkat masyarakat bisa berujung pada tindak kekerasan jika tidak segera diatasi. Sementara itu, korban masih menjalani perawatan medis untuk memulihkan luka yang dideritanya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan