JAKARTA – Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membubarkan diri usai menggelar demonstrasi terkait 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/07/2024). Pantauan Media, mereka mulai meninggalkan lokasi sekitar pukul 19.10 WIB. Mereka dipukul mundur oleh aparat kepolisian dengan water cannon.
Sebelumnya, polisi sempat mengimbau agar massa aksi membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. Namun, mereka tetap bertahan. Imbauan itu diserukan polisi sebanyak tiga kali. Kemudian polisi menembakkan water cannon ke arah massa aksi. Tak hanya itu, polisi bermotor berboncengan dengan membawa pelontar gas air mata tampak menyisir jalanan di kawasan Patung Kuda untuk mengejar dan membubarkan massa. Massa aksi pun berlarian ke segala penjuru.
Massa aksi terlihat meninggalkan beberapa tulisan berwarna merah di separator beton di Jalan Medan Merdeka Barat. Tulisan itu di antaranya berbunyi ‘Polisi malas mengayomi’. Sementara itu, akses Jalan Medan Merdeka Barat ke arah Harmoni yang awalnya ditutup menggunakan separator beton dan kawat berduri sudah dibuka. Sejumlah petugas kebersihan terlihat membersihkan lokasi demonstrasi.
Dalam aksi ini, setidaknya ada 12 tuntutan yang BEM SI suarakan. Beberapa tuntutan di antaranya meminta Presiden Jokowi untuk tidak cawe-cawe di Pilkada 2024, menolak kembalinya dwifungsi TNI Polri demi demokrasi Indonesia, serta mengesahkan UU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat.
Kemudian, mencabut UU Tapera dan revisi kembali pasal-pasal yang bermasalah, mencabut dan merevisi Permendikbud Nomor 2 tahun 2024, serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan tindak tegas pelaku represifitas kepolisian. []
Redaksi08