Polisi Ringkus Remaja Pelaku Pembakaran Kios di Bogor

JAWA BARAT – Kasus tragis pembakaran kios pecel lele di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, akhirnya menemukan titik terang setelah polisi menangkap seorang remaja berusia 16 tahun. Peristiwa yang menewaskan seorang nenek dan pamannya itu terjadi pada Minggu (07/09/2025) dan kini menyita perhatian publik.

Kapolsek Gunung Putri, Kompol Aulia Robby, mengungkapkan bahwa korban yang meninggal dunia masing-masing berinisial S (53) dan TAR (28). Kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lokasi kebakaran. “Sekarang sudah naik ke tahap penyidikan, status saksi dari cucu korban itu statusnya dari anak berhadapan dengan hukum menjadi anak berkonflik dengan hukum,” jelas Robby dalam keterangannya di Bogor, Kamis (11/09/2025).

Polisi menemukan adanya kejanggalan sejak awal penyelidikan. Cucu korban yang tinggal di kios tersebut tidak terlihat di tempat kejadian setelah insiden berlangsung. Pencarian intensif dilakukan hingga akhirnya remaja itu berhasil ditemukan di wilayah Citeureup sehari setelah kebakaran, tepatnya pada Senin (08/09/2025).

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa remaja tersebut diduga kuat menjadi pelaku. Polisi menyebut sebelum membakar kios, ia sempat memukul nenek dan pamannya dengan benda tumpul hingga keduanya tidak sadarkan diri. Setelah itu, ia mengambil bensin dari sepeda motor lalu menyulut api, menyebabkan kios beserta korban di dalamnya terbakar hebat. Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi menemukan kedua korban sudah tidak bernyawa.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal berlapis, di antaranya Pasal 338 dan/atau Pasal 340, Pasal 365 Ayat 3, serta Pasal 187 Ayat 3 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dan pembakaran. Proses hukum kini berlanjut dengan statusnya sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Kasus yang melibatkan pelaku di bawah umur tersebut menambah daftar panjang tindak kriminal serius yang dilakukan remaja. Aparat kepolisian menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, terutama dengan memperkuat pengawasan lingkungan dan pembinaan terhadap anak-anak.

Selain menyelidiki motif pelaku, kepolisian juga berupaya mengungkap faktor-faktor yang mendorong tindakannya, apakah karena tekanan psikologis, konflik keluarga, atau pengaruh lingkungan. Peristiwa ini menjadi alarm keras mengenai pentingnya perhatian orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam membimbing generasi muda agar tidak terjerumus pada perilaku kriminal. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com