Polisi Sisir Dalang Kerusuhan DPRD Sulsel dan Makassar

SULAWESI SELATAN – Penyelidikan atas insiden pembakaran dan penjarahan di kantor DPRD Sulawesi Selatan dan DPRD Kota Makassar yang menewaskan tiga staf masih terus berlanjut. Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel kini fokus menelusuri kemungkinan adanya aktor intelektual yang diduga menggerakkan massa hingga berujung pada kerusuhan besar.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menegaskan penyelidikan masih terbuka luas. “Jadi sampai dengan sekarang pihak kepolisian masih melakukan pendalaman apakah ada aktor intelektualnya dan siapa orangnya,” ujarnya pada Sabtu (06/09/2025).

Menurut Didik, langkah aparat bukan hanya berhenti pada penetapan tersangka yang sudah ada, melainkan terus dikembangkan hingga benar-benar ditemukan siapa sosok di balik aksi brutal tersebut. “Nah, ini masih terus melakukan penyelidikan. Jadi kita tidak berhenti di sini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Ya itu, kalau sudah tahu kelompok atau orang berarti saya sudah tahu, ini masih melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Dalam upaya mencari dalang kerusuhan, kepolisian memanfaatkan beragam bukti digital. Rekaman CCTV yang dihimpun dari lokasi sekitar kantor DPRD menjadi salah satu bahan utama analisis. Tak hanya itu, video yang tersebar di media sosial, termasuk siaran langsung saat kerusuhan berlangsung, juga diteliti dengan saksama. “Dua-duanya kita pakai. Ada flashdisk yang isinya semua rekaman CCTV dan juga kita menganalisa dari semua media sosial yang waktu itu sedang live,” jelas Didik.

Sejauh ini, aparat telah menetapkan 29 orang sebagai tersangka setelah sebelumnya ditangkap karena diduga terlibat langsung dalam pembakaran dan penjarahan. Namun, Didik menekankan penyidikan tidak berhenti pada jumlah itu. “Ya kemungkinan bertambah, karena sampai sekarang kita tetap mengembangkan kasus ini, sampai nanti kita bisa tahu siapa, kalau memang ada aktor intelektualnya kita bisa dapatkan termasuk juga tersangkanya nanti,” pungkasnya.

Kerusuhan yang menimpa dua kantor DPRD tersebut menimbulkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban meninggal, tetapi juga bagi masyarakat luas yang menuntut keadilan. Selain kerugian jiwa, peristiwa itu juga berdampak pada kerusakan fasilitas publik serta gangguan aktivitas pemerintahan.

Langkah kepolisian dalam memburu otak perencana aksi ini diharapkan dapat mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab penuh, sekaligus menjadi pembelajaran agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com