Polisi Tegaskan Komitmen Humanis Tangani Aksi Demonstrasi Kalbar

PONTIANAK – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat (Kalbar) menegaskan komitmennya menjaga ketertiban dalam aksi penyampaian pendapat di muka umum, setelah 87 orang diamankan saat demonstrasi Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Kalbar di Mapolda Kalbar, Sabtu (30/08/2025). Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar, Kombes Burhanuddin, mengatakan langkah pengamanan dilakukan demi memastikan jalannya aksi tetap kondusif serta bebas dari provokasi pihak luar. “Semua yang diamankan diperlakukan dengan baik. Mereka juga diminta menandatangani pernyataan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/08/2025).

Burhanuddin menjelaskan, sebagian besar dari yang diamankan masih berstatus pelajar dan bahkan ada yang di bawah umur. Mereka terbukti bukan bagian dari kelompok resmi yang menggelar aksi, karena sebelumnya panitia dan pihak kepolisian telah sepakat bahwa peserta yang sah harus mengenakan pita merah di lengan sebagai tanda pengenal.

Tim gabungan dari Ditreskrimsus dan Ditreskrimum melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 87 orang tersebut. Prosedur yang ditempuh meliputi pendataan identitas, penggeledahan badan, pemeriksaan tas dan barang bawaan, pengecekan telepon genggam oleh Subdit Siber, hingga tes urin. Dari hasil pemeriksaan, tiga orang diketahui positif narkoba dan langsung diserahkan ke Direktorat Narkoba Polda Kalbar untuk diproses hukum lebih lanjut.

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti yang dianggap berpotensi memicu kericuhan. Barang-barang tersebut di antaranya batu, tiga gear motor, sebilah badik, tiga ban motor, serta enam bom molotov. Seluruh barang bukti telah diserahkan kepada Ditreskrimum Polda Kalbar guna pendalaman penyelidikan.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Bayu Suseno, menambahkan bahwa anak-anak yang diamankan akan mendapat pembinaan. Orang tua mereka dipanggil untuk menandatangani surat pernyataan agar anak-anak tersebut tidak mengulangi perbuatannya. “Mereka akan dipulangkan ke orang tuanya setelah menjalani pembinaan,” jelas Bayu.

Ia menegaskan, selama proses pendataan maupun pembinaan, polisi tetap mengedepankan pendekatan humanis. “Kami pastikan tidak ada kekerasan, semua diperlakukan dengan baik bahkan diberi makan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.

Bayu menekankan bahwa Polri menghormati hak setiap warga untuk menyampaikan aspirasi di muka umum. Namun, aparat tetap berkewajiban mencegah adanya penyusup yang bisa menimbulkan kerusuhan. “Polda Kalbar tetap berkomitmen mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif. Namun, kami akan tetap menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melanggar hukum,” tegasnya.

Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Kalbar awalnya berlangsung tertib. Namun kehadiran orang-orang yang tidak terdaftar sebagai peserta resmi membuat aparat meningkatkan kewaspadaan. Penemuan barang berbahaya, termasuk bom molotov, memperkuat dugaan adanya upaya pihak tertentu memanfaatkan momentum aksi untuk memicu kericuhan.

Dengan adanya pengamanan ini, Polda Kalbar berharap kegiatan serupa di masa mendatang bisa berjalan lebih aman. Polisi juga mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak mudah terprovokasi ajakan yang berpotensi menjerumuskan pada tindakan melanggar hukum. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com