Polisi Thailand Bongkar Sindikat Penipuan Investasi Daring Internasional

BANGKOK – Kepolisian Thailand mengumumkan keberhasilan pengungkapan sindikat penipuan investasi daring yang melibatkan belasan warga asing. Dalam operasi yang digelar pada Senin (16/06/2025), aparat menangkap sejumlah tersangka di sebuah rumah kontrakan di Provinsi Samut Prakan, wilayah yang berbatasan langsung dengan ibu kota Bangkok.

Menurut Kepala Biro Investigasi Pusat Kepolisian Thailand, Jirabhob Bhuridej, penggerebekan tersebut merupakan hasil kerja sama lintas negara dengan Kepolisian Federal Australia (AFP). Pihak AFP disebut telah menyampaikan informasi awal sejak tahun 2024 mengenai aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Jirabhob menjelaskan bahwa sindikat ini dikendalikan oleh seorang warga negara Australia dan seorang warga Inggris. Mereka menyasar korban di Australia dan sejumlah negara berbahasa Inggris lainnya dengan menawarkan investasi palsu melalui iklan digital serta sambungan telepon. Para korban dijanjikan obligasi jangka panjang dengan keuntungan tinggi, padahal semua itu tidak pernah direalisasikan.

Tempat operasi sindikat telah dirancang menyerupai kantor profesional. Dalam penggerebekan, polisi menemukan naskah-naskah skenario penipuan yang terpampang di meja-meja bersekat, papan tulis yang digunakan untuk mencatat perkembangan kegiatan, dan jam dinding yang menunjukkan zona waktu dari berbagai kota di Australia. Aktivitas sindikat pun diketahui mengikuti jadwal kerja di Australia, menunjukkan target mereka yang spesifik.

Barang bukti berupa sejumlah telepon genggam, komputer, serta perangkat elektronik lainnya berhasil diamankan. Total kerugian yang dicatat dari operasi ini diperkirakan mencapai sedikitnya 1,9 juta dolar Australia atau sekitar Rp19,5 miliar.

Pejabat senior AFP, Kristie-Lee Cressy, menyampaikan bahwa sebanyak 14.000 warga Australia telah menjadi korban kelompok ini. “Kelompok ini berhasil mengumpulkan setidaknya 1,9 juta dolar Australia dari para korban dalam waktu singkat. Uang tersebut berasal dari warga Australia yang bekerja keras dan dijanjikan investasi yang tidak pernah terealisasi,” ujar Cressy dalam konferensi pers yang digelar di Bangkok.

Menurut Cressy, keberhasilan operasi ini menjadi kemenangan penting tidak hanya bagi Australia, tetapi juga bagi masyarakat Thailand dalam upaya memberantas kejahatan lintas negara. Ia mengungkapkan bahwa penipuan daring telah menyebabkan kerugian sekitar 4,45 miliar dolar Australia di negaranya dalam empat tahun terakhir.

Pihak Australia menyebut kedua pemimpin sindikat telah beroperasi di sejumlah negara selama bertahun-tahun, termasuk di Indonesia. Mereka sempat menghindari penangkapan di Indonesia sebelum akhirnya teridentifikasi dan ditangkap di Thailand.

Dari hasil penindakan, pihak kepolisian Thailand menahan enam warga Inggris, lima warga Australia, satu warga Kanada, dan satu warga Afrika Selatan. Para tersangka membantah tuduhan dan menyatakan bahwa mereka bekerja untuk perusahaan investasi yang sah. Sejumlah tersangka diketahui masuk ke Thailand menggunakan visa pensiun dan visa pelajar.

Jirabhob menyatakan bahwa para tersangka kini menghadapi dakwaan melakukan pemerasan dan bekerja secara ilegal. Penyelidikan lebih lanjut, menurutnya, dapat mengarah pada dakwaan tambahan, termasuk penipuan dan keterlibatan dalam kejahatan transnasional.

Sementara itu, laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada April lalu turut menyoroti peningkatan aktivitas sindikat penipuan daring oleh kelompok kejahatan terorganisasi di Asia Timur dan Asia Tenggara, sebagai respons terhadap meningkatnya pengawasan aparat penegak hukum. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com