BONTANG — Menghadapi dinamika cuaca ekstrem yang belakangan semakin sering terjadi di wilayah Kalimantan Timur, Polres Bontang memperkuat langkah pencegahan bencana melalui kegiatan kolaboratif bersama masyarakat. Upaya tersebut diwujudkan dalam kerja bakti bertema mitigasi bencana yang digelar Sat Samapta Polres Bontang pada Sabtu pagi (15/11/2025) di Pondok Pesantren Taman Firdaus, Jalan Bayam RT 20, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Langkah ini menjadi respons cepat jajaran kepolisian terhadap meningkatnya intensitas hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan di sejumlah titik rawan. Kerja bakti tersebut melibatkan personel kepolisian, santri, pengurus pesantren, serta warga sekitar yang turut serta membersihkan lingkungan dan memperbaiki area yang berpotensi menimbulkan risiko saat curah hujan tinggi.
Kegiatan dimulai dengan pendataan titik-titik yang memerlukan penanganan prioritas, seperti saluran air yang tersumbat, halaman yang mudah tergenang, hingga area rawan longsor di sekitar pondok. Aparat kepolisian bersama masyarakat bahu-membahu menyingkirkan tumpukan sampah, dedaunan, serta material yang dapat menghambat aliran air. Upaya ini, selain bertujuan meminimalkan risiko bencana, juga menjadi sarana memperkuat kedekatan antara Polres Bontang dan warga.
Selain kerja bakti fisik, personel Sat Samapta turut memberikan edukasi singkat mengenai kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Warga diimbau terus memantau perkembangan informasi dari BMKG dan segera melapor kepada aparat jika menemukan potensi bahaya.
Kegiatan ini juga mengedepankan semangat kemitraan, mengingat pondok pesantren menjadi salah satu titik vital yang dihuni banyak santri dan membutuhkan lingkungan yang aman selama musim penghujan. Kehadiran Polres Bontang diharapkan memberikan rasa aman sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
Meski sederhana, kegiatan ini mencerminkan upaya berkelanjutan kepolisian dalam membangun budaya siaga bencana di tingkat komunitas. Dengan kondisi iklim yang tidak lagi dapat diprediksi secara stabil, kolaborasi antara aparat dan masyarakat dinilai mutlak diperlukan untuk menekan risiko kerugian dan meminimalkan dampak bencana.
Melalui kerja bakti semacam ini, Polres Bontang menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga dalam urusan kemanusiaan dan perlindungan lingkungan. Langkah preventif dianggap semakin penting seiring meningkatnya fenomena hidrometeorologi yang memerlukan kesiapsiagaan bersama. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan