Polsek Kayangan Diserang Massa, Ada Dugaan Pemerasan oleh Oknum Polisi

NUSA TENGGARA BARAT – Polsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara diserang dan dibakar oleh ratusan massa pada Senin malam (17/03/2025). Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah sepeda motor di halaman Polsek terbakar, dan pintu serta jendela kantor polisi tersebut dihancurkan oleh para pelaku. Kejadian ini dipicu oleh masalah yang melibatkan seorang warga Kayangan yang dituduh mencuri ponsel di gerai Alfamart.

Menurut informasi yang dihimpun, insiden bermula saat korban yang berbelanja di Alfamart Kayangan menitipkan ponselnya untuk di-charge. Ketika kembali, ia tak sengaja mengambil ponsel milik pegawai Alfamart. Setelah menyadari kesalahan tersebut dan berniat untuk mengembalikan ponsel itu, korban menemukan bahwa pemilik ponsel telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Kasus tersebut kemudian dibawa ke Polsek Kayangan dan diselesaikan melalui mediasi yang menghasilkan kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

Namun, masalah kembali muncul setelah mediasi selesai. Korban diduga mendapat ancaman dari seorang oknum polisi yang meminta uang sebagai syarat agar persoalan tersebut tidak dilanjutkan ke proses hukum. Ancaman ini, yang berpotensi mengancam kebebasan korban dengan hukuman penjara lima tahun, membuat korban merasa tertekan dan akhirnya depresi. Dalam keadaan yang sangat tertekan, korban dikabarkan mencoba untuk bunuh diri.

Mendengar kabar tersebut, warga setempat merasa marah dan akhirnya menyerbu Polsek Kayangan pada malam hari. Massa yang emosi tersebut membakar sejumlah kendaraan yang ada di area Polsek dan merusak fasilitas kantor polisi.

Kasi Humas Polres Lombok Utara, Ipda I Made Wiryawan, ketika dikonfirmasi mengenai insiden tersebut, mengaku belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. “Masih di lokasi, situasi sudah kondusif. Nanti akan disampaikan informasinya,” ujarnya.

Pihak kepolisian kini tengah menangani kejadian tersebut dan berusaha meredakan ketegangan di wilayah Kayangan. Kepolisian juga masih menyelidiki dugaan keterlibatan oknum polisi dalam pemerasan terhadap korban. []

Redaksi03

PDF