PON 2028 Pertandingkan Cabang Olahraga Olimpiade

JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tengah merancang ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan difokuskan pada cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum KONI, Marciano Norman, dalam rapat koordinasi secara virtual dengan seluruh perwakilan KONI provinsi yang dilaksanakan pada Senin (20/01/2025).

Menurut Marciano, PON 2028 akan dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Fokus utama dari ajang olahraga terbesar di Indonesia ini adalah mengutamakan cabang-cabang olahraga yang juga dimainkan pada perhelatan Olimpiade.

“Saat ini, kami sedang dalam tahap finalisasi pemilihan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON 2028,” ungkapnya.

Dalam perencanaan ini, KONI terus mengakomodasi masukan dari tuan rumah PON serta pimpinan cabang olahraga yang ada. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan PON 2028 nantinya dapat berjalan dengan sukses dan sesuai dengan harapan semua pihak.

Marciano juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh KONI provinsi yang telah bekerja keras membina olahraga di daerah masing-masing.

Ia berharap PON 2028 akan menjadi ajang yang tidak hanya mencetak prestasi, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi perkembangan olahraga Indonesia.

Selain membahas persiapan PON 2028, dalam rapat koordinasi tersebut, KONI juga membahas beberapa isu strategis lainnya. Salah satunya terkait Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 yang mengatur standar pengelolaan organisasi olahraga prestasi.

Ketua KONI Nusa Tenggara Timur, Josef Adrianus Nae Soi, menanggapi peraturan tersebut dengan menganggapnya tidak mengikat, karena dianggap menyalahi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Sementara itu, Ketua KONI Jawa Timur, M. Nabil, juga menyatakan penolakan terhadap peraturan tersebut, yang menurutnya tidak sejalan dengan pandangan komunitas akademisi. Sebagai langkah lanjut, Unesa (Universitas Negeri Surabaya) rencananya akan melakukan kajian akademik dan melayangkan protes terkait permenpora tersebut.

Di sisi lain, KONI Pusat juga menyoroti pentingnya transformasi organisasi induk cabang olahraga yang harus diteruskan hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Salah satu contohnya adalah transformasi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), yang kini telah bertransformasi menjadi konfederasi yang menggabungkan empat federasi nasional, yaitu Pordasi Pacu, Pordasi Equestrian, Pordasi Berkuda Memanah, dan Pordasi Polo. Keempat federasi ini menjadi anggota KONI Pusat dan juga diharapkan dapat bergabung dengan KONI provinsi serta kabupaten/kota sesuai dengan potensi daerah.

KONI juga merencanakan rapat kerja nasional pada 2025 di Bandung, Jawa Barat, untuk membahas lebih lanjut isu-isu strategis yang akan dijalankan, setelah momen Hari Raya Idul Fitri.

Dengan berbagai perencanaan ini, KONI berharap PON 2028 dapat menjadi ajang pembinaan yang menghasilkan atlet-atlet terbaik yang siap berlaga di kancah internasional, terutama di Olimpiade. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com