Ponpes Ambruk, Mobil Mewah Jadi Saksi Bisu

SIDOARJO — Tragedi runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, tak hanya menyisakan duka mendalam akibat jatuhnya puluhan korban jiwa, tetapi juga menyingkap sisi lain di balik reruntuhan: kemewahan yang kontras dengan kesederhanaan santri.

Tim SAR Gabungan, Sabtu (05/10/2025), mengevakuasi satu unit mobil mewah Mercedes-Benz berwarna hitam yang tertimbun puing beton di sektor A3 hingga A4 reruntuhan. Mobil itu tampak ringsek berat, kaca pecah, dan bodi terlipat di bawah tumpukan kolom bangunan.

Belum diketahui siapa pemiliknya. Namun, kendaraan tersebut diduga milik pengasuh pesantren karena terparkir di antara gedung asrama ambruk dan rumah pengasuh sebelum musibah terjadi. Bangkai mobil kemudian diangkat menggunakan eskavator dan dibawa dengan dump truk menuju tempat pembuangan akhir.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, enggan menanggapi soal evakuasi mobil mewah itu. “Untuk evakuasi mobil kami tidak berkomentar di sana. Kami fokus di evakuasi dari korban-korban ataupun korban yang artinya manusianya,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, menyampaikan bahwa jumlah korban tewas mencapai 37 orang setelah 11 jenazah ditemukan pada Minggu dini hari. “Laporan terakhir, total terdapat 11 korban berhasil diekstrikasi pada hari ketujuh pencarian di sektor A3,” katanya.

Satu korban ditemukan di sektor A4 dengan kondisi tubuh tidak lengkap. “Pukul 03.24 WIB satu korban dengan kondisi kaki kanan tidak ada berhasil diekstrikasi di sektor A4,” ucapnya.

Total hingga Minggu pagi, 141 orang ditemukan 104 selamat, 37 meninggal dunia, dan 26 lainnya masih belum ditemukan.

Gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Ponpes Al Khoziny itu roboh pada Senin 29 September 2025 sore, ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat ashar berjemaah di bangunan yang disebut masih dalam tahap pembangunan.

Tragedi ini bukan hanya soal kelalaian struktur, tetapi juga menjadi pengingat getir tentang ketimpangan dan tanggung jawab moral di balik dinding pesantren yang runtuh bersama kepercayaan publik. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com