Populasi Burung AS Turun Drastis

WASHINGTON – Populasi burung di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini diungkapkan dalam laporan tahunan U.S. State of the Birds 2025 yang dirilis pada Kamis (13/03/2025) oleh aliansi kelompok sains dan konservasi. Laporan tersebut menyebutkan bahwa hilangnya habitat alami dan perubahan iklim menjadi dua faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan jumlah burung di AS.

Berdasarkan laporan tersebut, lebih dari 100 spesies burung yang diteliti telah mencapai “titik kritis” dengan kehilangan lebih dari separuh populasi mereka dalam 50 tahun terakhir. Penurunan ini meliputi berbagai habitat, termasuk bebek yang sebelumnya dianggap sebagai keberhasilan konservasi. Meskipun ada sedikit kabar baik, seperti peningkatan jumlah burung air seperti bangau dan kuntul, namun secara keseluruhan, kondisi populasi burung di negara tersebut menunjukkan angka yang memprihatinkan.

Michael Parr, Presiden American Bird Conservancy, menyebutkan bahwa, meskipun ada peningkatan pada beberapa spesies burung air, penurunan populasi bebek sejak 2017 mencapai 30 persen. Namun, angka ini tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pada 1970-an. Amanda Rodewald, Direktur Pusat Studi Populasi Burung Universitas Cornell, menyatakan bahwa sekitar satu dari tiga spesies burung di AS membutuhkan perhatian konservasi mendesak. Ini termasuk spesies burung yang sebelumnya dianggap umum dan melimpah.

Beberapa spesies burung yang mengalami penurunan populasi tertinggi, menurut laporan tersebut, antara lain bebek tutul, burung kolibri Allen, burung loon berparuh kuning, serta burung kormoran berwajah merah. Banyak di antaranya sudah termasuk dalam kategori dilindungi oleh Undang-Undang Spesies Terancam Punah AS.

Peter Marra, ahli biologi Universitas Georgetown, mengingatkan bahwa setiap spesies yang terancam punah adalah bagian dari jaringan kehidupan yang lebih besar, dan kehilangan satu spesies bisa berimbas pada keseimbangan ekosistem. Meski begitu, dia juga menekankan bahwa masih ada harapan, dengan contohnya adalah kebangkitan kembali spesies elang botak yang kini populasinya mulai meningkat di AS.

Dengan laporan ini, kelompok konservasi dan pemerintah AS diharapkan dapat lebih fokus dalam melindungi habitat burung serta mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin terasa. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X