Porto, Atletico, dan Boca Juniors Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub

WASHINGTON DC – Tiga klub besar dengan sejarah panjang di kancah sepak bola internasional harus tersingkir lebih awal dalam persaingan sengit fase grup Piala Dunia Antarklub 2025. Porto, Atletico Madrid, dan Boca Juniors, yang selama ini dikenal sebagai tim elit dari Eropa dan Amerika Selatan, harus menerima kenyataan pahit setelah gagal melaju ke babak 16 besar.

Porto, raksasa Portugal yang pernah dua kali mengangkat trofi Liga Champions, tidak mampu menunjukkan dominasinya dalam grup yang dihuni klub-klub tangguh. Meski membawa status sebagai tim tersukses di liga domestik mereka, Porto gagal bersaing dengan Palmeiras dari Brasil dan Inter Miami yang diperkuat Lionel Messi. Kekalahan atas kedua tim itu membuat Porto harus puas di posisi ketiga klasemen akhir grup dan tersingkir dari kompetisi.

Sementara itu, nasib serupa juga menimpa Atletico Madrid. Klub asal ibu kota Spanyol tersebut tampil lebih kompetitif dibandingkan Porto dan Boca Juniors, dengan meraih enam poin dari tiga laga. Namun, poin yang sama juga dikoleksi Paris Saint-Germain (PSG) dan Botafogo. Sayangnya, Atletico kalah dalam selisih gol, yang membuat mereka harus mengubur mimpi melaju lebih jauh di ajang ini. Padahal, Atletico dikenal sebagai tim kuat yang pernah menembus final Liga Champions dan menjadi pesaing abadi Real Madrid dan Barcelona di La Liga.

Di sisi lain, Boca Juniors, salah satu ikon sepak bola Argentina, juga gagal memenuhi ekspektasi. Klub yang memiliki sejarah panjang dan prestasi gemilang di Copa Libertadores ini justru mengalami hasil mengecewakan di fase grup. Setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Auckland City, tim amatir asal Selandia Baru, Boca tak kuasa menahan dominasi dua wakil Eropa, Benfica dan Bayern Munchen. Hasil tersebut menempatkan Boca di posisi terbawah klasemen grup dan mengakhiri perjalanan mereka lebih awal.

Kegagalan tiga tim besar ini menjadi bukti bahwa persaingan di Piala Dunia Antarklub edisi 2025 semakin ketat dan tidak mengenal nama besar. Kejutan-kejutan terus terjadi sejak fase awal turnamen, memperlihatkan bahwa klub-klub dari luar lingkaran elite tradisional kini mulai menunjukkan taringnya. Turnamen ini pun menjadi panggung pembuktian bahwa kekuatan sepak bola dunia semakin merata, dan dominasi nama besar tak lagi menjadi jaminan keberhasilan. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com