Potensi Dana Rp1 T, Koperasi Desa Dikebut

BENGKAYANG – Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus mempercepat proses pendirian Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa dan kelurahan sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dari tingkat bawah. Progres pembentukan koperasi tersebut telah mencapai 100 persen dalam tahapan musyawarah desa khusus (musdesus).

“Pembentukan berdasarkan musdesus sudah 100 persen dan sekarang kita proses pembuatan akta pendirian dan pengesahan badan hukum koperasi paling lambat tanggal 30 Juni 2025,” ungkap Kepala Dinas Koperasi, UKM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Kabupaten Bengkayang, Markus Dalon, Minggu (01/06/2025).

Markus menambahkan, hingga kini baru satu koperasi yang resmi berbadan hukum dari total 119 unit koperasi yang ditargetkan terbentuk tahun ini. Proses percepatan dilakukan melalui kerja sama dengan delapan notaris dan pendanaan dari APBD Kabupaten Bengkayang sebesar Rp2,5 juta per koperasi.

Secara keseluruhan, akan dibentuk 117 koperasi di desa dan 2 koperasi di kelurahan, menjangkau 96 persen dari total 124 desa dan kelurahan di wilayah tersebut. Sementara itu, enam desa lainnya dengan jumlah penduduk di bawah 500 jiwa yakni Kelayuk, Papan Uduk, Telidik, Tanjung, Ampar Benteng, dan Temia Sio akan digabungkan dengan desa terdekat sesuai aturan yang berlaku.

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, menegaskan bahwa koperasi merupakan instrumen utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

“Ini juga merupakan bagian dari upaya pemerataan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, koperasi merah putih adalah wujud nyata komitmen pemerintah terhadap pengembangan ekonomi berbasis gotong royong dan kekeluargaan. Dengan mengelola potensi lokal, koperasi desa diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi di akar rumput.

Pemerintah memproyeksikan bahwa koperasi di masing-masing desa mampu memutar dana hingga Rp7 miliar per tahun. Jika digabungkan dengan program-program nasional lainnya seperti ketahanan pangan, makan bergizi gratis (MBG), serta pemanfaatan dana desa, maka potensi perputaran dana dari 122 desa dan kelurahan bisa mencapai Rp1 triliun dalam satu tahun.

“Tentu Pemkab Bengkayang akan mendukung penuh program nasional ini untuk kemajuan daerah dan negara,” ujar Bupati Darwis. [] Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X