PPNI Bontang Adakan Pelatihan BHD di Milad ke-51

BONTANG – Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bontang, Lifia Indah Pratiwi, berharap pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diselenggarakan hari ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi para peserta.

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta,” ujarnya, Selasa (18/03/2025).

Lifia menjelaskan bahwa dalam pelatihan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Majelis Pendidikan untuk melibatkan para guru dari sekolah-sekolah Aisyiyah. Menurutnya, keterampilan dalam memberikan bantuan hidup dasar sangat penting dimiliki oleh para guru, terutama dalam menghadapi situasi darurat.

“Kami berharap para guru memiliki keterampilan yang cukup untuk memberikan bantuan hidup dasar, sehingga mereka dapat memberikan pertolongan dengan cepat saat terjadi keadaan darurat,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bontang beserta jajarannya atas kerja sama yang telah terjalin dengan Aisyiyah, serta berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut.

“Mudah-mudahan kerja sama ini bisa terus berlanjut. Dengan Milad PPNI ke-51, semoga perawat di Kota Bontang dapat terus berkembang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PPNI Bontang, Bambang Sri Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan hari jadi PPNI tingkat nasional. Setelah peringatan nasional, akan dilanjutkan dengan peringatan tingkat internasional.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi PPNI se-Indonesia. Setelah ini, akan ada peringatan di tingkat internasional,” jelas Bambang.

Bambang juga menyebutkan bahwa PPNI Bontang telah mempersiapkan berbagai kegiatan untuk kepentingan masyarakat, seperti pembagian takjil dan pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang pertama kali dilaksanakan di bulan Ramadan. Ia menekankan pentingnya pelatihan ini mengingat penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia.

“Penyakit jantung masuk dalam daftar tiga besar penyakit tidak menular yang banyak diderita. Oleh karena itu, pelatihan BHD ini sangat penting,” terangnya.

Bambang juga mengungkapkan bahwa banyak warga di Bontang yang tidak tahu cara memberikan pertolongan pertama pada penderita penyakit jantung, sehingga menjadi alasan utama diadakannya pelatihan ini.

“Semoga pelatihan ini bisa memberi pengetahuan kepada peserta tentang cara penanganan pertama jika menghadapi kejadian seperti itu,” harapnya.

Di akhir acara, Bambang mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bontang, Dinas Kesehatan, dan Muhammadiyah yang turut mendukung kegiatan ini.

“Terima kasih kepada Pemkot Bontang, Dinkes, dan Muhammadiyah yang telah berpartisipasi. Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya.

Bambang berharap, melalui kolaborasi berbagai pihak, Bontang dapat menjadi kota yang semakin maju dan bermartabat dalam meningkatkan kesadaran serta keterampilan masyarakat di bidang kesehatan. []

Penulis: Gusti Ferdyan | Penyunting: Nistia Endah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X