PPU dan PT. IGS Sepakati Proyek Pertanian Berkelanjutan

JAKARTA – Upaya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk memperkuat sektor pertanian mendapat angin segar melalui kolaborasi dengan investor asal Korea Selatan. Melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), PT. Informasi Geo Sistem (IGS) resmi menjalin kerja sama dengan Pemkab PPU dalam program investasi senilai Rp300 miliar.

Penandatanganan MoU yang digelar di Jakarta, Rabu (11/06/2025), mempertemukan Bupati PPU Mudyat Noor dengan Wakil Presiden PT. IGS, Jason Byun, sebagai simbol dimulainya langkah konkret menuju pertanian cerdas dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.

Di sela kegiatan, Bupati Mudyat Noor menekankan pentingnya kemitraan strategis ini dalam mendukung peran PPU sebagai lumbung pangan daerah. “Ini adalah langkah awal yang positif sekali sekaligus komitmen kami dalam rangka peningkatan sektor pertanian di Kabupaten PPU, Kalimantan Timur,” ujarnya.

Tidak berhenti pada pertanian, Mudyat juga mengisyaratkan bahwa kemitraan ini diharapkan meluas hingga sektor pariwisata dan pengairan pedesaan. “Rencananya selain di Kecamatan Babulu juga akan dikembangkan di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam dan hibah dari Korea ini diharapkan dapat segera terealisasi,” jelasnya.

Investasi ini berasal dari program hibah Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Pertanian Indonesia. PT. IGS yang terlibat dalam pelaksanaan program merupakan perusahaan BUMN Korsel yang menerima pendanaan untuk mendukung pembangunan pertanian global.

Pelaksana Harian Kepala Bappelitbang Kabupaten PPU, Ade Rianto Embongbulan, menyampaikan bahwa proyek akan berjalan selama tiga tahun dan membawa misi besar dalam pengembangan inovasi pertanian. “Terkait kerja sama ini bapak bupati juga sangat mendukung dan berharap kalau perlu tidak hanya di bidang smart farming, tetapi bisa menambah ke beberapa potensi yang ada di PPU di antaranya tentang perikanan, kampung nelayan modern dan sebagainya, paling tidak di akhir 2026 sudah dapat terealisasi selama tiga tahun hingga 2029 mendatang,” jelas Ade.

Sementara itu, Jason Byun dari PT. IGS memaparkan empat fokus utama kerja sama: pengembangan sistem pengairan, penguatan rantai nilai (value chain), pengembangan lahan smart farming tahap awal, serta peningkatan kapasitas petani dan aparat dinas setempat. Program ini dianggap bagian dari kontribusi Korsel terhadap pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian negara-negara mitra.

Penandatanganan kerja sama ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat PPU, antara lain Kepala Dinas Pertanian PPU Andi Trasodihato, Kepala DPMPTSP PPU Nurlaila, dan perwakilan dinas teknis lainnya. Mereka disambut langsung oleh manajemen PT. IGS Jakarta.

Langkah ini memperlihatkan keseriusan Pemerintah Kabupaten PPU dalam memodernisasi sektor pangan dan menciptakan ketahanan pangan yang berbasis teknologi. Selain membuka peluang investasi, kerja sama ini juga diharapkan menjadi model pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus menempatkan PPU sebagai daerah percontohan di kawasan timur Indonesia. []

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X