PPU Fokus Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak

SAMARINDA – Abdul Waris Muin, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) menghadiri pertemuan dan diskusi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Arifah Fauzi. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu (10/05/2025). Acara dibuka Gubernur Kaltim Rudy Masud.

Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim menekankan pentingnya peran strategis perempuan dan anak dalam pembangunan daerah, terlebih dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadikan Kalimantan Timur sorotan nasional. “Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah fondasi utama membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Apalagi dengan IKN di Kaltim, program ini menjadi sangat strategis,” ujar Rudy Mas’ud.

Wakil Bupati PPU Abdul Waris memanfaatkan forum ini untuk menyampaikan berbagai program dan capaian daerahnya dalam melindungi perempuan dan anak. Ia mengungkapkan bahwa Pemkab PPU melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) aktif menangani kasus kekerasan, melakukan pendampingan korban, serta menggencarkan edukasi kepada masyarakat.

“Sepanjang tahun 2024, kami menangani 44 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hingga Maret 2025, sudah tercatat 10 kasus. Kami punya UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak yang mendampingi langsung korban, sekaligus mendorong pencegahan melalui sosialisasi ke masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga sekolah-sekolah,” terang Abdul Waris Muin.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) juga dioptimalkan sebagai sarana edukasi dan penguatan ketahanan keluarga. Pemkab PPU juga telah menggelar pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG) hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Selain itu, perhatian diberikan pula pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga agar lebih mandiri secara ekonomi.

“Kami juga fokus memberdayakan perempuan kepala keluarga. Mereka akan kami data, lalu diberikan pelatihan sesuai kebutuhan agar ekonomi keluarga semakin kuat. Selain itu, kami juga mendorong pemberdayaan di bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial melalui pelatihan bersama organisasi wanita di Penajam Paser Utara,” jelasnya.

Meskipun berbagai langkah sudah dijalankan, Abdul Waris tidak menutup mata atas sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti belum meratanya kehadiran Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM ), Forum Anak, dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di seluruh wilayah PPU.

“Kami perlu terus menyadarkan masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukanlah aib, tapi masalah yang harus diselesaikan bersama, secara menyeluruh. Dengan dukungan semua pihak, termasuk sinergi pemerintah pusat dan daerah, kami optimis perlindungan perempuan dan anak di Penajam Paser Utara akan semakin kuat,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Hasanuddin Masud, Sekretaris Daerah Provinsi Sri Wahyuni, pejabat Kementerian PPPA, kepala daerah, perangkat daerah terkait, serta para aktivis perlindungan perempuan dan anak. Pertemuan tersebut menjadi wujud nyata sinergi antar pihak untuk mewujudkan lingkungan yang aman, ramah, dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat. []

Penulis: Subur Priyono | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com