PENAJAM PASER UTARA — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mulai mengenalkan sistem tanam jajar legowo (jarwo) kepada para petani sebagai upaya meningkatkan produktivitas padi dan ketahanan pangan daerah.
“Sistem tanam jarwo memiliki banyak keunggulan dalam meningkatkan hasil pertanian, terutama padi,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan, Minggu (5/5/2025).
Gunawan menjelaskan, penerapan pola tanam ini belum dilakukan secara menyeluruh dan masih terbatas pada pelatihan mandiri di desa serta kegiatan teknis bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
“Saat ini kami dorong agar semua lahan sawah bisa ditanam terlebih dahulu. Nantinya, jika petani sudah memahami manfaat sistem jarwo, mereka akan lebih siap untuk menerapkannya secara penuh,” katanya.
Penerapan sistem tanam jajar legowo dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada petani yang telah mampu mengelola lahan secara optimal. Sistem ini dinilai sebagai teknologi tepat guna yang sederhana namun efektif untuk meningkatkan hasil pertanian.
Menurut Gunawan, sistem jarwo dapat meningkatkan populasi tanaman hingga 33 persen dari pola tanam konvensional, serta mempermudah perawatan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengendalian gulma.
“Selain itu, sistem ini memungkinkan lebih banyak tanaman mendapat efek pinggir dan pencahayaan matahari maksimal, yang sangat mendukung proses fotosintesis,” tambahnya.
Luas lahan pertanian padi produktif di Kabupaten PPU tercatat mencapai 14.070 hektare, dengan produksi rata-rata 3–4 ton per hektare per musim panen. Pada tahun 2024, produksi padi mencapai sekitar 50.672 ton dari dua kali masa panen.
Namun, pada musim panen pertama tahun 2025, hasil panen mengalami peningkatan signifikan menjadi 6,3 hingga 6,6 ton per hektare. []
Redaksi11