PPU Kukuhkan 54 Koperasi Desa untuk Perkuat Ekonomi Lokal

PENAJAM PASER UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi berbasis masyarakat melalui peluncuran 54 Koperasi Merah Putih yang tersebar di desa dan kelurahan. Program strategis ini diharapkan menjadi penggerak utama kemandirian ekonomi desa dan bagian dari akselerasi pembangunan daerah.

Peluncuran resmi koperasi dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 pada Senin (21/7/2025). Momen ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk PPU yang mengikuti prosesi secara virtual bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dari Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Di PPU sendiri, acara dipusatkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, dan dipimpin langsung oleh Bupati PPU, Mudyat Noor. Dalam sambutannya, Mudyat menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terbentuknya koperasi sebagai fondasi penguatan ekonomi di tingkat desa.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendorong terbentuknya koperasi di PPU. Kolaborasi dalam program Koperasi Merah Putih ini menjadi bagian penting dalam menggerakkan roda ekonomi dan mewujudkan kemandirian masyarakat,” kata Mudyat.

Bupati menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan koperasi serba usaha yang dibentuk di seluruh desa dan kelurahan sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Melalui program ini, pemerintah berupaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional sekaligus mendukung ketahanan pangan, serta mewujudkan pemerataan pembangunan dari desa menuju Indonesia Emas 2045. “Koperasi Merah Putih dirancang menjadi motor penggerak pemberdayaan desa, memperkuat potensi lokal, dan mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, sejak 19 Juni 2025, proses pendirian koperasi di Kabupaten PPU telah selesai. Terdapat total 54 koperasi yang telah mengantongi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Dari jumlah tersebut, 23 koperasi berdiri di tingkat kelurahan dan 31 di tingkat desa.

Bupati Mudyat mengakui keberhasilan proses legalisasi koperasi ini tidak terlepas dari peran aktif 15 notaris di wilayah PPU, yang turut membantu percepatan penerbitan legalitas sesuai target yang telah ditetapkan secara nasional.

Dalam acara tersebut, Mudyat turut mengajak seluruh perangkat daerah, perbankan, pemerintah desa, hingga pelaku usaha untuk bersama-sama mendukung operasional koperasi yang telah terbentuk agar dapat berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Kolaborasi lintas perangkat daerah sangat penting demi terwujudnya koperasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya pembinaan koperasi melalui Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk. Satgas ini diharapkan mampu memastikan koperasi berjalan efektif dan berkelanjutan dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.

Mudyat berharap momentum peluncuran koperasi yang bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional dapat menjadi langkah awal dalam membangun sistem ekonomi rakyat berbasis kekuatan desa. “Mari kita bangun peningkatan ekonomi yang berkeadilan, berdaulat, dan bertumpu pada kekuatan rakyat melalui koperasi yang tangguh dan mandiri,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), unsur perbankan, serta para kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, dan masyarakat.

Dengan terlaksananya program nasional ini, Pemkab PPU optimistis koperasi dapat menjadi pilar penggerak ekonomi di tingkat akar rumput, sekaligus membuka jalan bagi pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan. []

Penulis:Subur Priono | Penyunting: Rasidah