PPU Siapkan Lompatan Digital dan Layanan Publik Terintegrasi

JAKARTA — Peran Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) kembali menjadi sorotan dalam forum nasional. Kali ini, Bupati PPU, Mudyat Noor, hadir sebagai narasumber khusus dalam podcast Teras Negeri produksi Tempo, yang tayang dari studio Jakarta pada Selasa sore (01/07/2025).

Ditemui langsung oleh Direktur Tempo, Ade Liesnasari, dan dipandu host Rini Kustiani, perbincangan berlangsung penuh semangat. Fokus utama perbincangan adalah bagaimana PPU bersiap menjalankan perannya sebagai pintu masuk utama menuju IKN Nusantara yang tengah dibangun di Kalimantan Timur.

Dalam dialog tersebut, Mudyat menegaskan visi pembangunan daerahnya untuk lima tahun ke depan. “Berkolaborasi Membangun Penajam Paser Utara yang Unggul, Berkeadilan, Sejahtera, dan Berdaya Saing sebagai Gerbang Ibu Kota Nusantara,” tuturnya mantap.

Ia menggarisbawahi bahwa posisi strategis PPU menuntut pendekatan pembangunan yang adil dan merata, agar tidak ada jurang pemisah antara kemajuan IKN dan daerah sekitarnya. “Kita ingin memastikan pembangunan di PPU tidak tertinggal dari IKN. Pembangunan harus merata, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ucapnya.

Tantangan terbesar, lanjut Mudyat, justru terletak pada potensi ketimpangan. “Sangat ironis bila IKN berdiri megah, tapi wilayah penyangganya justru tertinggal,” katanya tegas.

Menghadapi hal itu, pemerintah kabupaten menggenjot koordinasi lintas level. Langkah konkret dilakukan melalui pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial. Skema fiskal khusus juga tengah diusulkan kepada pemerintah pusat, sebagai bentuk penyeimbang tanggung jawab PPU sebagai wilayah penyangga.

“Kami terus mengusulkan dana transfer berbasis kinerja IKN serta alokasi dana pusat untuk membiayai pengendalian dampak sosial-lingkungan dan pemerataan wilayah yang berbatasan langsung dengan IKN,” jelas Mudyat.

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, transformasi layanan publik juga menjadi prioritas. Pemerintah daerah mendorong sistem digitalisasi terintegrasi, memudahkan pelayanan dan memastikan efektivitas anggaran. Seluruh OPD diminta menyusun indikator SMART dan kontrak kerja berbasis hasil.

“Kami ingin semua program benar-benar terukur dan transparan. Setiap kebijakan harus dapat dipertanggungjawabkan, karena anggaran yang digunakan adalah milik rakyat,” tegasnya.

Mengakhiri sesi, Mudyat menyampaikan pesan inspiratif yang ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat agar tidak kehilangan arah dalam membangun masa depan PPU.

“Masa depan Penajam Paser Utara adalah milik kita semua. Mari terus jaga semangat gotong royong, bersatu membangun daerah dengan kerja nyata dan optimisme. Kita adalah rumah pertama IKN – mari jadi contoh, bukan penonton,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif dan keberpihakan kepada rakyat, PPU kini berupaya menegaskan eksistensinya bukan sekadar sebagai penyangga, melainkan sebagai mitra sejajar IKN dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan.[]

Penulis: Subur Priono| Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com