JAWA BARAT – Banjir besar yang melanda Mega Bekasi Hypermall pada Selasa (04/03/2025) pagi membawa dampak kerusakan yang cukup parah. Selain merendam berbagai bahan dagangan, banjir yang masuk melalui tembok belakang mal juga menggenangi area parkir terbuka, menyebabkan tujuh mobil terendam. Beberapa kendaraan bahkan terendam hampir sepenuhnya, hanya menyisakan atap yang tidak terendam air.
Mobil-mobil yang terendam banjir ini tak hanya mengalami kerusakan akibat terendam air, namun juga rusak parah karena kondisi air yang kotor dan bercampur lumpur. Beberapa kaca mobil pecah, dan mesin kendaraan pun terendam air, memicu potensi kerusakan serius pada komponen penting kendaraan.
Evan (32), salah satu pemilik mobil yang terdampak, menyebutkan bahwa biaya perbaikan mobilnya diperkirakan mencapai sekitar Rp 50 juta. “Mobil saya terendam hampir sepenuhnya, hanya atap yang kering. Mesin mobil basah, dan kaca kiri pecah,” ungkap Evan. Ia mengaku ragu apakah akan tetap menggunakan mobil tersebut mengingat potensi kerusakan jangka panjang.
Senada dengan Evan, Robin (39), pemilik mobil lain yang terendam, memperkirakan biaya perbaikan kendaraan mencapai Rp 30 juta. Robin bahkan mengaku sedang mempertimbangkan untuk menjual mobilnya karena khawatir dengan kondisi mesin yang rusak.
“Jika diperbaiki di bengkel resmi, biayanya bisa lebih dari itu,” ujarnya.
Selain kendaraan, pedagang di Mega Bekasi Hypermall juga merasakan dampak besar dari banjir ini. Banyak pemilik lapak yang kesulitan menyelamatkan barang dagangan mereka, dan sejumlah barang telah rusak akibat terendam air. Sejumlah pedagang yang berusaha menyelamatkan barangnya terpaksa bergegas dengan kondisi air yang cepat naik, mencapai ketinggian 150 cm dalam waktu kurang dari satu jam.
Beberapa pedagang, seperti Adi (37), menyayangkan sikap manajemen mal yang tidak memberikan peringatan dini untuk mengevakuasi barang dagangan.
“Manajemen sempat mengimbau untuk tidak mengevakuasi barang, tetapi saat tanggul jebol, air masuk begitu cepat,” ujar Adi. H
al yang sama disampaikan oleh Ari (32), yang juga merasa kecewa dengan sikap manajemen yang tidak memberikan izin untuk menaikkan barang lebih awal.
Akibat kejadian ini, para pedagang terpaksa menanggung kerugian besar, salah satunya Ari yang mengungkapkan kerugian mencapai Rp 100 juta akibat barang dagangannya terendam banjir. Sementara itu, beberapa pemilik mobil juga harus menghadapi biaya perbaikan yang tinggi, yang dapat mencapai puluhan juta rupiah.
Banjir yang melanda Mega Bekasi Hypermall ini memberikan pelajaran penting tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, baik bagi pihak manajemen pusat perbelanjaan maupun para pemilik lapak dan pengendara yang menjadi korban. []
Redaksi03