SULAWESI TENGAH – Dua produk khas Sulawesi Tengah, Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu, resmi dipamerkan dalam ajang Osaka Expo 2025 di Jepang. Partisipasi ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi ekonomi kreatif daerah ke tingkat global.
Produk unggulan tersebut hadir melalui fasilitasi Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah Republik Indonesia (Dekranasda RI). Pameran internasional itu berlangsung sejak 13 April hingga 13 Oktober 2025 dan menghadirkan beragam karya ekonomi kreatif dari berbagai negara.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Rakhmat Renaldy, menyebut keikutsertaan dua produk lokal ini bukan hanya soal dagang, melainkan juga bentuk pengakuan dunia atas identitas budaya Sulawesi Tengah. Ia menegaskan bahwa Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu telah mendapatkan perlindungan hukum melalui status indikasi geografis (IG).
“Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu adalah contoh nyata produk lokal yang bisa mendunia jika dilindungi kekayaan intelektual. Indikasi geografis bukan hanya melindungi nama dan reputasi produk, tetapi juga memberi manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat,” kata Rakhmat di Palu, Rabu (27/08/2025).
Menurutnya, status IG mampu meningkatkan daya saing produk, memperluas jaringan pemasaran, serta membuka peluang ekspor. Perlindungan hukum itu sekaligus memperkuat posisi produk daerah di tengah persaingan global. “Dengan status IG, produk kita tidak mudah ditiru. Masyarakat mendapatkan manfaat langsung, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya,” ujarnya.
Osaka Expo 2025 diyakini menjadi pintu masuk baru untuk memperluas pasar internasional Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu. Selain menjadi ajang promosi, kegiatan tersebut juga memberikan pembelajaran berharga bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pemerintah daerah mengenai pentingnya strategi pengembangan produk berbasis kekayaan intelektual.
Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah sendiri menegaskan komitmennya untuk mendampingi pemerintah daerah, UMKM, serta komunitas kreatif dalam mendaftarkan, melindungi, dan memanfaatkan kekayaan intelektual. Upaya ini diharapkan menjadi bagian dari pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berakar pada budaya lokal.
Kehadiran dua produk unggulan Sulawesi Tengah di Osaka Expo menjadi bukti bahwa daerah ini memiliki daya tarik budaya dan ekonomi kreatif yang mampu bersaing di panggung internasional. Dengan langkah tersebut, Sulawesi Tengah menegaskan diri sebagai wilayah yang kaya tradisi sekaligus terbuka terhadap peluang pasar global.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan