PASER – Sebanyak 106 marbot masjid asal Kabupaten Paser akhirnya bisa mewujudkan impian menunaikan ibadah Umrah ke Tanah Suci Mekkah. Rombongan diberangkatkan pada Kamis (11/09/2025) malam, setelah dilepas secara resmi oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Paser, Rusmadi, di Halaman Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT).
Keberangkatan ini merupakan bagian dari program Umrah Gratis dan Perjalanan Religi yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui program Gratispol. Inisiatif ini menjadi bentuk apresiasi pemerintah terhadap marbot dan penjaga rumah ibadah yang setiap hari mengabdikan diri menjaga kebersihan, kenyamanan, serta keberlangsungan aktivitas keagamaan di masjid dan mushala.
Rusmadi menjelaskan, marbot masjid asal Paser yang diberangkatkan kali ini merupakan kloter terakhir di tahun 2025. “Ada 106 marbot masjid di Paser yang diberangkatkan untuk wilayah Kaltim tahun ini. Cuman ada 6 orang yang berangkat duluan tanggal sembilan lalu, mereka memenuhi kuota di Samarinda,” ujarnya.
Rombongan akan bertolak dari Balikpapan pada Jumat (12/9/2025) menuju Jeddah, Arab Saudi, dengan terlebih dahulu transit di Jakarta. Menurut Rusmadi, jadwal keberangkatan sengaja dibuat agak siang agar para jemaah memiliki waktu istirahat setelah tiba di Balikpapan.
Lebih lanjut, Rusmadi menerangkan bahwa kuota keberangkatan Umrah gratis ditentukan langsung oleh Pemprov Kaltim. Pihak Kemenag kabupaten berperan dalam melakukan verifikasi data calon penerima program. Salah satu syarat utama adalah mushala atau masjid tempat marbot bertugas harus terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Masjid (Simas) Kemenag. Selain itu, marbot juga minimal sudah mengabdi selama dua tahun.
“Masjid atau mushala harus terdaftar di Simas Kemenag, kemudian minimal sudah menjadi marbot dua tahun,” jelasnya. Dari data yang sudah diverifikasi, Pemprov Kaltim kemudian menetapkan marbot yang berhak berangkat melalui Surat Keputusan (SK).
Sebenarnya, kuota Kabupaten Paser tahun ini mencapai 116 orang. Namun, ada beberapa calon peserta yang batal berangkat karena sakit atau memilih mengundurkan diri. Dengan demikian, total peserta yang benar-benar diberangkatkan sebanyak 106 orang.
Program ini mendapat sambutan positif dari para marbot. Bagi mereka, kesempatan untuk beribadah ke Tanah Suci merupakan hal yang selama ini hanya bisa diimpikan, mengingat kondisi ekonomi sebagian besar marbot tidak memungkinkan untuk berangkat secara mandiri.
“Mereka sangat bersyukur dengan hadirnya program ini, mendapat kesempatan untuk berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Semoga para jemaah ini sehat selalu saat tiba di Tanah Suci, sehingga dapat beribadah dengan lancar,” kata Rusmadi.
Bagi pemerintah, keberangkatan ini bukan sekadar perjalanan religi, melainkan juga wujud penghargaan terhadap dedikasi marbot. Selama ini, marbot dikenal sebagai sosok yang berada di balik kebersihan dan kenyamanan masjid. Mereka membersihkan ruangan, memastikan peralatan ibadah siap digunakan, hingga menjaga keamanan lingkungan rumah ibadah.
Dengan adanya program ini, Pemprov Kaltim berharap marbot merasakan perhatian yang lebih nyata. Tak hanya sekadar bantuan fasilitas, melainkan juga penghargaan berupa kesempatan menunaikan ibadah ke Tanah Suci.
Meski program tahun ini telah mencapai kloter terakhir, masyarakat berharap agar inisiatif serupa bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang. Program ini dinilai tidak hanya memberi manfaat spiritual bagi para marbot, tetapi juga meningkatkan semangat pengabdian mereka dalam menjaga rumah ibadah di daerah masing-masing.
Banyak pihak menilai, keberangkatan Umrah gratis ini bisa menjadi motivasi sekaligus pengingat bahwa setiap dedikasi tulus akan mendapat apresiasi. Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para penjaga rumah ibadah dalam membangun kehidupan keagamaan yang harmonis di Kalimantan Timur. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan