TARAKAN – PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tarakan pada tahun 2025 diperkirakan memerlukan anggaran sekitar Rp19 miliar. Anggaran tersebut diajukan oleh Pemerintah Kota Tarakan melalui sebuah proposal yang disampaikan kepada Badan Gizi Nasional pada akhir tahun 2024.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Devi Ika Indriarti, dana sebesar itu akan digunakan untuk mencakup kebutuhan gizi bagi pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA, serta balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Devi menjelaskan bahwa Kalimantan Utara, khususnya Kota Tarakan, terpilih sebagai salah satu daerah percontohan di Indonesia untuk pelaksanaan program tersebut.
“Proposal ini mencakup dua kecamatan, yaitu Tarakan Barat dan Tarakan Timur. Selain pelajar, program ini juga menyasar balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kami akan memastikan pelaksanaan program berjalan lancar dengan mendukung dari sisi teknis, seperti memastikan dapur sesuai standar, peralatan yang digunakan tepat, bahan makanan yang segar, hingga menu yang disediakan,” jelas Devi Ika Indriarti, Rabu (07/01/2025).
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada akhir tahun 2024, program ini membutuhkan anggaran sekitar Rp19 miliar untuk mencakup sekitar 5.014 pelajar, 1.156 balita, 470 ibu hamil, dan 360 ibu menyusui.
“Perhitungan anggaran ini didasarkan pada harga satuan per orang. Untuk pelajar, biaya per orang sebesar Rp25.000, untuk balita Rp22.000, dan untuk ibu hamil serta ibu menyusui sebesar Rp25.000. Dengan jumlah peserta yang cukup besar, total anggaran yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp19 miliar untuk satu tahun,” tambah Devi.
Devi juga menjelaskan bahwa dana untuk program ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Proposal ini kami ajukan kepada Badan Gizi Nasional, dan dana untuk pelaksanaannya akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan,” imbuhnya.
Program Makan Bergizi Gratis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi pelajar, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Kota Tarakan. []
Redaksi03