KUTAI KARTANEGARA – Program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai sorotan setelah dua kali mengalami penundaan pelaksanaan di Kutai Kartanegara (Kukar).
Program yang dijadwalkan telah dimulai 6 Januari 2025, program ini mengalami penundaan hingga 13 Januari 2025, namun kembali ditunda pelaksanaannya tanpa kejelasan jadwal baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Joko Sampurno, menyoroti Badan Gizi Nasional (BGN) yang kurang melakukan koordinasi dengan pihanya.
Joko mengungkapkan bahwa Disdikbud tidak mendapat pemberitahuan resmi terkait alasan penundaan maupun petunjuk teknis pelaksanaan program.
“Kami tidak menerima surat resmi atau arahan yang jelas dari BGN. Bahkan, koordinasi langsung ke sekolah-sekolah sering dilakukan tanpa melibatkan dinas pendidikan, yang memicu kebingungan di lapangan,” imbuh Joko kepada Beritaborneo.com di Tenggarong, Kamis (16/01/2025).
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sekedar mengetahui bahwa Program MBG hanya menyasar pada beberapa sekolah tertentu di Kukar, yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri 001, 003, 011, dan 018 serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 dan 2 Tenggarong.
Meskipun penerima manfaat telah ditetapkan, Joko menekankan bahwa kurangnya persiapan teknis dan administrasi merupakan hambatan utama dalam pelaksanaan program tersebut.
Selain itu, perubahan jadwal yang tidak disertai komunikasi yang jelas menimbulkan ketidakpastian di kalangan sekolah dan orang tua siswa.
Joko mendesak agar BGN segera menyelesaikan permasalahan administrasi dan memperbaiki komunikasi dengan dinas pendidikan serta sekolah.
“Tanpa koordinasi yang baik, program sebagus apapun akan sulit diterapkan. Kami berharap semua pihak dapat segera duduk bersama untuk menemukan solusi,” tutupnya.
Banyak pihak khawatir pada proses implementasi program MBG ini, jika masalah ini terus berlarut-larut, tujuan program untuk menciptakan generasi sehat dan berprestasi akan sulit tercapai di Kukar. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita