Program Negara, Perut Anak Jadi Korban

KAPUAS HULU – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah untuk meningkatkan gizi pelajar kembali menuai sorotan tajam. Kali ini, 19 siswa SDN 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz Putussibau, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami muntah-muntah hebat usai menyantap makanan dari program tersebut, Selasa (04/11/2025).

Satu di antara korban bahkan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.

Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kapuas Hulu, Sony Deviandi Putra, mengakui adanya penonaktifan sementara terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kapuas Hulu Putussibau Selatan Kedamin 2, yang dikelola Yayasan Media Insan.

“Saya akan turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi tempat pengelolaan makanan MBG tersebut. Saat ini kami fokus pada penanganan pasien di rumah sakit karena itu yang paling penting,” ujar Sony, Rabu (05/11/2025).

Sony menegaskan pihaknya akan memanggil seluruh pengelola SPPG di Kapuas Hulu guna evaluasi menyeluruh. Ia menilai kejadian ini seharusnya tak terjadi bila standar operasional prosedur (SOP) benar-benar dijalankan.

“Apabila SOP dijalankan dengan baik, kasus seperti ini bisa dicegah. Kami akan terus melakukan evaluasi demi pelayanan yang terbaik,” tegasnya.

Sementara itu, Hikmat, salah satu orang tua siswa korban, mengisahkan anaknya mendadak sakit sesaat setelah pulang sekolah.

“Anak, saya jemput jam 12.30 WIB, sudah lemah dan muntah terus. Sampai di rumah masih muntah dan keluar keringat dingin. Saya langsung bawa ke rumah sakit, ternyata banyak anak lain juga mengalami hal sama,” ungkapnya di RSUD Putussibau.

Ia mengaku kecewa mendengar kabar bahwa makanan MBG yang dikonsumsi diduga sudah basi.

“Saya sebagai orang tua tentu kecewa. Untuk sementara, saya tidak izinkan anak saya makan makanan MBG dulu,” ujarnya tegas.

Kasus ini kini ditangani Badan Gizi Nasional (BGN) bersama pihak berwenang. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan sumber keracunan dan tanggung jawab pihak pengelola.

Namun, kejadian di Kapuas Hulu bukanlah yang pertama. Program MBG tahun 2025 justru terus diwarnai deretan kasus keracunan di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat.

Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, dan Sanggau.

Rangkaian Kasus Keracunan MBG di Kalbar:

Sanggau: MIS Al-Wardah Balai Karangan

Ketapang: SDN 12 Benua Kayong, Kecamatan Benua Kayong

Kayong Utara: SD 01 Simpang Hilir

Kapuas Hulu: SDN 1 Kedamin dan SD Islam Tahfidz Putussibau

Kejadian berulang ini menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas pengawasan pemerintah terhadap pelaksana program. Masyarakat mendesak evaluasi menyeluruh agar program yang seharusnya menyehatkan anak bangsa tidak justru menjadi ancaman di meja makan sekolah. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com