Protes Pro-Palestina Picu Ancaman Boikot Eurovision Spanyol

MADRID – Menteri Kebudayaan Spanyol, Ernest Urtasun, menegaskan bahwa Spanyol sebaiknya mempertimbangkan untuk memboikot Kontes Lagu Eurovision 2026 jika Israel tetap diizinkan berpartisipasi. Pernyataan ini disampaikan Senin (15/09/2025), menyusul ancaman beberapa negara Eropa untuk mundur dari ajang musik internasional tersebut.

“Kita harus memastikan bahwa Israel tidak berpartisipasi dalam Eurovision edisi berikutnya. Seperti yang dilakukan Irlandia, Slovenia, Islandia, dan juga Belanda, jika kita tidak berhasil mengeluarkan Israel, Spanyol seharusnya tidak berpartisipasi,” ujar Urtasun kepada radio publik Spanyol.

Keputusan mengenai partisipasi Israel berada di tangan Uni Penyiaran Eropa (EBU) selaku penyelenggara Eurovision, kata Urtasun, sebagaimana diberitakan AFP. Seruan ini muncul sehari setelah balap sepeda La Vuelta di Madrid dihentikan akibat protes pro-Palestina. Demonstran mengecam keikutsertaan tim Israel-Premier Tech, memaksa polisi membubarkan aksi ricuh di jalur perlombaan, hingga pemangkasan etape terakhir lomba.

Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, juga menyatakan bahwa Israel seharusnya dikecualikan dari Eurovision karena kampanye militernya di Gaza. “Israel harus dikecualikan karena kampanye militernya di Gaza,” ujar Sanchez pada Mei lalu, usai penyelenggaraan edisi terakhir Eurovision.

Eurovision dikenal sebagai ajang musik langsung terbesar di dunia. Tahun ini, final yang berlangsung di Basel, Swiss, disaksikan oleh sekitar 166 juta pemirsa dari 37 negara. Pemenangnya adalah penyanyi Austria, JJ, sehingga Austria ditetapkan menjadi tuan rumah edisi 2026.

Sebelum final berlangsung, lembaga penyiaran publik Spanyol, RTVE, menayangkan pesan yang menyerukan perdamaian dan keadilan bagi Palestina. Menurut jadwal, lembaga penyiaran publik Eropa memiliki waktu hingga pertengahan Desember untuk mengonfirmasi partisipasi mereka dalam Eurovision 2026.

EBU pada Juli lalu menyatakan akan menggelar konsultasi dengan seluruh anggota terkait keikutsertaan Israel. Mereka menekankan bahwa pembahasan akan mencakup cara mengelola partisipasi, ketegangan geopolitik, serta bagaimana organisasi lain menghadapi tantangan serupa.

Aksi protes terhadap keikutsertaan Israel di Eurovision bukan hal baru. Demonstrasi serupa terjadi di Malmo, Swedia, pada 2024, dan di Basel, Swiss, pada Mei 2025, sebagai bentuk dukungan bagi Palestina dan penolakan terhadap kebijakan militer Israel.

Langkah Spanyol dan negara-negara Eropa lain menunjukkan meningkatnya ketegangan antara dunia seni dan politik internasional, di mana ajang hiburan global turut menjadi arena untuk menyuarakan nilai kemanusiaan dan keadilan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com