PASER – Banyak proyek yang dikerjakan menggunakan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditengarai bermasalah. Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, dari Komisi II yang membidangi masalah pembangunan, dibuat kecewa saat melakukan kunjungan ke sejumlah daerah.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini (3/6), dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II Hendrawan Putra dengan anggota Muhamad Saleh, Ikwan Antasari, Umar, M Fauzy Asy’ary, dan Herman Setiawan. Mereka mengawali pemantauan dengan meninjau jembatan lengkung Kandilo Bahari yang belakangan ini, menjadi sorotan warga terkait banyak kerusakan di beberapa bagiannya. Selanjutnya, pemantauan beralih ke pembangunan box culvert dan jalan dua jalur Tanah Periuk menuju Pasir Belengkong, dan proyek pembangunan masjid di Km 5 sekitar areal perkantoran.
Pada saat melihat kondisi fisik jembatan lengkung Kandilo Bahari, rombongan mendapati Off Ridge struktur jembatan yang telah mengalami keretakan. Padahal jembatan ini belum menerima beban maksimalnya karena kendaraan yang melalui masih dalam batas normal dari segi beban maupun jumlah.
Melihat kondisi ini, Hendrawan Putra berharap instansi teknis dapat memberi perhatian dengan segera melakukan pembenahan. “Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas penghubung ekonomi ini dengan nyaman ” ungkapnya.
Di lokasi pembangunan box culvert dan jalan dua jalur Tanah Periuk menuju Pasir Belengkong, anggota dewan mendapati pekerjaan box culvert yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dan teknis pengerjaan yang seharusnya. Ia akan langsung meminta kepada kontraktor untuk menyesuaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
“Kali ini kami beri peringatan kepada pihak kontraktor untuk segera menyesuaikan pekerjaan dengan spesifikasi yang seharusnya, jika masih membandel kami akan perintahkan pada dinas untuk stop pekerjaan ini,” tegas politikus Partai Demokrat ini.
Di lokasi proyek pembangunan masjid Km 5, rombongan wakil rakyat kembali kecewa karena mendapati pekerja yang tidak melakukan aktivitas pekerjaanmya. “Sejak Jumat lalu kami tidak kerja pak. Ada warga yang datang mengaku pemilik tanah meminta kami tidak melanjutkan pekerjaan ini,” kata salah satu pekerja di proyek tersebut.
Selain pekerjaan yang terhenti, juga tidak ditemukan plang proyek di lokasi. “Beberapa hari yang lalu saya sudah ke sini mengingatkan pada kontraktor untuk segera memasang plang proyek tapi sampai saat ini belum juga di pasang,” ucap Saleh.
Melihat banyaknya hasil temuan yang cukup mengecewakan ini, membuat wakil rakyat ini sepakat akan menyambangi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk meminta penjelasan dan penyelesaian sesegera mungkin. [] KP