Proyek Tol Balikpapan-IKN Sebabkan Karang Joang Banjir

BALIKPAPAN – Beberapa wilayah di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, terutama di Jalan Tepo Kilometer (KM) 10, terendam banjir yang diduga disebabkan oleh proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-IKN. Warga setempat menilai bahwa proyek ini mengganggu sistem saluran air sehingga menyebabkan luapan air yang memperburuk genangan di pemukiman.

Ketua RT 6 Karang Joang, Naim, mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen warganya terdampak banjir akibat buruknya pengelolaan drainase di kawasan tersebut. Sistem drainase yang tidak tertata dengan baik mengakibatkan air hujan sulit mengalir dengan lancar.

“Parit-parit yang ada sangat kecil dan tidak mampu menampung volume air, sehingga air meluap ke jalan dan rumah-rumah warga. Banjir besar ini sudah terjadi berulang kali sejak Agustus 2024, terutama di RT 6 dan sekitarnya,” kata Naim, Selasa (01/04/2025).

Selain RT 6, beberapa wilayah lainnya seperti RT 5, 48, dan 62 juga mengalami dampak serupa. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Karang Joang, Japar Sodik, mengungkapkan bahwa laporan terkait masalah ini sudah beberapa kali disampaikan kepada DPRD Balikpapan, namun hingga kini belum ada solusi yang konkret.

“Kami telah menyampaikan aspirasi kepada Komisi III DPRD Balikpapan agar drainase diperbaiki secara permanen. Setiap kali hujan, saluran air tersumbat oleh lumpur, yang menyebabkan genangan semakin parah,” ujar Sodik.

Camat Balikpapan Utara, Muhammad Fadli Paturrahman, mengakui bahwa intensitas banjir di wilayahnya meningkat sejak dimulainya proyek tol. Ia menjelaskan bahwa pemerintah kecamatan telah mengadakan rapat dengan berbagai pihak, termasuk pengembang jalan tol, untuk mencari solusi atas masalah ini.

“Hasil pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), Balai Jalan, dan PT Adhi Karya selaku kontraktor proyek tol, kami meminta agar segera dibuat drainase tambahan. Diharapkan langkah ini bisa mengurangi dampak banjir di RT 5 dan RT 6 yang paling parah terdampak,” jelasnya.

Fadli juga menyatakan bahwa banjir di Karang Joang memang sudah berlangsung lama, namun intensitasnya semakin meningkat akibat saluran air yang tersumbat oleh sedimentasi lumpur. Beberapa langkah sudah disepakati, seperti pembersihan bozem di perumahan terdampak dan pembangunan sistem drainase baru.

Meski demikian, Fadli mengakui kesulitan dalam menjangkau kontraktor proyek tol yang sulit ditemui oleh warga. Oleh karena itu, kecamatan akan mengusulkan kepada DPRD Balikpapan untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) agar kontraktor dapat dimintai pertanggungjawaban.

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menyesalkan sikap kontraktor yang dinilai kurang peduli terhadap dampak lingkungan akibat proyek tol. Ia berencana untuk memanggil pihak terkait dalam RDP setelah Lebaran guna mencari solusi atas masalah ini.

“Kami akan memanggil pihak proyek setelah Lebaran untuk meminta pertanggungjawaban terkait dampak yang ditimbulkan. Saya tidak terima dengan dampak banjir yang terjadi seperti ini,” tegas Yusri.

Warga Karang Joang berharap agar pemerintah dan kontraktor segera mengambil tindakan agar permasalahan banjir ini tidak semakin parah di masa mendatang. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nistia Endah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X