SULAWESI SELATAN – Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang pengayuh becak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (05/09/2025), kembali memunculkan sorotan publik terhadap tanggung jawab aparat dalam insiden di jalan raya. Korban bernama Sinyo Daeng Sila (75) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat luka parah usai ditabrak kendaraan dinas yang dikendarai anggota TNI Angkatan Udara (AU).
Kasat Lantas Polres Gowa, AKP Muhammad Muaz, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut pelaku merupakan prajurit TNI AU berinisial Serda ATM (25) yang saat itu mengendarai mobil Mitsubishi Xpander di Jalan Poros Gowa-Takalar, Dusun Taborong, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga. “Iya, mobil dinas (TNI AU),” kata Muaz saat dikonfirmasi, Sabtu (06/09/2025).
Menurut keterangan polisi, kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.50 WITA. Kendaraan yang dikendarai Serda ATM diduga melaju tanpa kendali hingga menabrak becak yang dikemudikan korban. Sinyo sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong karena mengalami luka serius di bagian tubuh dan kepala. “Korban meninggal dunia di rumah sakit. Saat ini, kami hanya melakukan penanganan kecelakaannya,” ungkap Muaz.
Peristiwa ini langsung menyita perhatian warga sekitar. Korban yang dikenal sehari-hari menggantungkan hidup dari becak disebut sebagai sosok pekerja keras dan menjadi tulang punggung keluarga.
Pihak kepolisian menyampaikan kasus tersebut akan dilimpahkan kepada Polisi Militer (POM) TNI AU untuk ditangani lebih lanjut, sesuai prosedur jika kecelakaan melibatkan anggota militer. “Rencana hari ini kami serahkan ke POM TNI AU, tapi hari libur, kemungkinan hari Senin kami serahkan kasus ini ke pihak POM,” jelas Muaz.
Langkah ini dilakukan agar proses hukum berjalan sesuai kewenangan institusi, sekaligus memastikan adanya akuntabilitas dalam kasus yang menewaskan warga sipil tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dinas maupun anggota aparat. Publik kerap mempertanyakan sejauh mana penegakan hukum berjalan transparan ketika kasus menyangkut personel militer atau polisi.
Di sisi lain, keluarga korban berharap kasus ini ditangani dengan serius agar ada keadilan yang bisa mereka peroleh. Kehilangan sosok Sinyo bukan hanya duka mendalam, tetapi juga menyisakan beban ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Korlantas Polri menunjukkan ribuan jiwa melayang setiap tahun akibat kelalaian di jalan raya. Kasus di Gowa kembali mengingatkan pentingnya kehati-hatian dan kedisiplinan berkendara, terlebih jika menyangkut aparat yang menjadi teladan masyarakat.
Kejadian tragis ini diharapkan dapat menjadi pelajaran sekaligus momentum evaluasi. Tidak hanya pada sisi individu pengendara, tetapi juga pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas agar lebih bertanggung jawab.
Sinyo Daeng Sila kini telah berpulang, namun peristiwa ini meninggalkan pesan kuat bahwa keselamatan di jalan harus menjadi prioritas semua pihak. Keadilan bagi korban dan keluarganya kini bergantung pada sejauh mana proses hukum berjalan transparan dan adil. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan