KAYONG UTARA – Lima siswa SDN 1 Simpang Hilir, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, harus mendapatkan perawatan medis setelah diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/09/2025).
Para siswa tersebut dilarikan ke Puskesmas Melano setelah mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, serta sakit perut usai menyantap menu MBG. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Jumadi, membenarkan adanya insiden ini.
“Berdasarkan menu MBG hari ini berupa ayam kecap, oseng sayur kol, tempe goreng, serta puding. Sementara hasil pemeriksaan Puskesmas Melano, diduga akibat mengonsumsi puding yang menjadi makanan penutup siswa,” kata Jumadi.
Ia menjelaskan, puding yang dikonsumsi siswa kemungkinan sudah basi sehingga tidak layak makan. Dari lima siswa yang terdampak, satu di antaranya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi berangsur membaik. “Tadi kami meninjau langsung. Kondisi siswa stabil dan satu orang sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya menambahkan.
Peristiwa ini memunculkan perhatian serius terhadap pelaksanaan program MBG di daerah. Program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa justru menjadi sorotan lantaran kelalaiannya bisa membahayakan kesehatan anak-anak.
Jumadi mengatakan pihaknya sudah meminta Kepala SDN 1 Simpang Hilir untuk menggelar musyawarah bersama wali murid. Forum tersebut diharapkan menjadi ruang evaluasi dan perbaikan dalam penyajian menu harian. “Saran dari wali murid, khususnya kelas 1 dan 2, mereka berharap bisa memantau langsung makanan yang diterima anak-anak,” kata Jumadi.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan soal sistem pengawasan distribusi makanan pada program MBG, terutama yang dikelola dapur penyedia. Dinas Pendidikan Kayong Utara menegaskan akan memperketat kontrol agar kejadian serupa tidak terulang. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan