Pulau Kumala Disiapkan Jadi Wisata Keluarga Nasional

KUTAI KARTANEGARA – Pulau Kumala, destinasi ikonis di tengah Sungai Mahakam, Tenggarong, Kalimantan Timur, sedang menuju transformasi besar dengan pembangunan wahana waterboom yang ditargetkan rampung pada Desember 2025. Proyek strategis ini digarap Dinas Pariwisata Kukar sebagai upaya meningkatkan daya tarik pulau tersebut sekaligus memulihkan sektor pariwisata pascapandemi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, bersama Kepala Bidang Destinasi Wisata, Muhammad Ridha Fatrianta, baru-baru ini meninjau langsung progres pembangunan yang telah mencapai 84% pada tahap kedua. “Target Desember 2025 kami pegang teguh. Waterboom ini diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun regional,” ujar Ridha saat ditemui Minggu (27/4/2025).

Pulau Kumala, yang terletak strategis di jantung Sungai Mahakam dan mudah diakses dari pusat kota Tenggarong, selama ini dikenal sebagai ikon wisata Kukar. Kehadiran waterboom tidak hanya dimaksudkan untuk menambah wahana rekreasi, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. “Kami ingin Pulau Kumala benar-benar hidup, menarik, dan berkelas. Waterboom ini baru langkah awal dari banyak pengembangan lain yang akan datang,” tambah Ridha optimistis.

Selain pembangunan wahana air, pemerintah juga fokus pada peremajaan lingkungan pulau. Banyak pohon berusia tua yang dinilai rawan roboh digantikan dengan penanaman bibit baru. “Kami tanam pohon-pohon baru agar suasana tetap rindang, teduh, dan aman bagi pengunjung. Ini bagian dari komitmen jangka panjang menjaga kenyamanan dan estetika kawasan,” jelas Ridha.

Upaya revitalisasi ini didukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Kukar yang membuka peluang investasi pihak ketiga. Bupati Kukar Edi Damansyah bahkan menjanjikan insentif pajak daerah selama tiga tahun bagi pengelola kawasan wisata Pulau Kumala. Langkah ini diharapkan menarik investor untuk mengembangkan fasilitas pendukung, seperti penginapan, restoran, dan area hiburan keluarga.

Ridha menegaskan, pengembangan Pulau Kumala dirancang secara holistik. Selain aspek hiburan, pihaknya memprioritaskan keamanan, aksesibilitas, dan pelestarian lingkungan. “Kami tidak ingin ada trade-off antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian alam. Keduanya harus berjalan seimbang,” tegasnya.

Antusiasme masyarakat mulai terlihat, terutama dari pelaku usaha di sekitar Tenggarong yang siap menyambut peningkatan kunjungan. Salah satunya adalah Aji Pratama, pemilik kedai kuliner di tepi Sungai Mahakam. “Selama ini Pulau Kumala sudah ramai, tapi dengan waterboom dan fasilitas baru, pasti lebih banyak wisatawan datang. Ini peluang besar untuk UMKM,” ucapnya.

Pemerintah juga menyiapkan skema kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk memastikan masyarakat turut menikmati dampak ekonomi. Pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan destinasi akan digelar agar usaha mikro dapat beradaptasi dengan tren pariwisata modern.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pulau Kumala diproyeksikan menjadi destinasi wisata keluarga bertaraf nasional. “Kami tidak hanya membangun wahana, tapi menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Dari sektor ini, kami harap terjadi multiplier effect bagi perekonomian Kukar,” pungkas Ridha.

Revitalisasi Pulau Kumala menjadi bukti komitmen Kukar dalam menjawab tantangan pariwisata pascapandemi. Kombinasi antara inovasi infrastruktur, pelestarian lingkungan, dan sinergi dengan masyarakat diharapkan mengembalikan geliat pariwisata sekaligus menempatkan Kukar sebagai destinasi unggulan di Kalimantan Timur. []

Penulis: Dedy Irawan | Penyunting: M. Reza Danuarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X