Puluhan Warga Diare Gegara Produk Kadaluwarsa

MALUKU – Kasus diare yang menyerang warga di Pulau Run, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, hingga kini menjadi perhatian serius. Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, mengungkapkan bahwa penyebab wabah diare ini diduga terkait dengan konsumsi produk makanan yang sudah kedaluwarsa. “Dugaan sementara, kasus diare di Banda ini disebabkan oleh konsumsi produk makanan yang sudah expired,” ungkap Zulkarnain, Selasa (15/04/2025).

Zulkarnain menyatakan bahwa pihak kecamatan bersama instansi terkait telah melakukan pemeriksaan terhadap toko-toko dan warung di Pulau Run. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek keberadaan produk makanan, minuman, dan bumbu dapur yang beredar di wilayah tersebut. “Kami sudah melakukan sweeping di Pulau Run, namun hingga kini kami belum bisa memastikan jenis produk yang menjadi penyebab diare. Yang jelas, kami sudah mengambil langkah antisipasi,” ujar Zulkarnain.

Sejak Rabu (9/4/2025), tercatat sebanyak 47 warga Pulau Run terjangkit diare, dengan satu orang dilaporkan meninggal dunia. Zulkarnain memastikan bahwa penanganan terhadap para pasien telah dilakukan dengan cepat. “Tim dari Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat langsung membentuk posko penanganan, dan para pasien sudah ditangani sejak hari pertama,” jelasnya. Selain itu, tim medis juga telah melakukan uji sampel terhadap sumber air yang digunakan oleh warga, dan hasilnya menunjukkan bahwa air tersebut tidak terkontaminasi.

Camat Pulau Banda, Handayani Hasanusi, yang dikonfirmasi terpisah, mengungkapkan bahwa setelah menyisir 16 toko di pulau tersebut, ditemukan sejumlah produk makanan kadaluwarsa yang masih dijual kepada masyarakat. “Ada sekitar 10 toko yang menjual produk kadaluwarsa, mulai dari susu, jajanan, hingga bumbu dapur,” katanya. Menurut Handayani, tim langsung menyita semua produk makanan yang sudah kedaluwarsa dan mengamankan barang-barang tersebut dengan menyegel dan menariknya dari pasaran.

Wabah diare yang menimpa warga Pulau Run ini telah menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat setempat. Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan dan pengawasan ketat terhadap peredaran produk makanan di daerah tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com