MURUNG RAYA – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, memasuki hari ketujuh dan mulai memengaruhi aktivitas warga. Pantauan Kalteng Pos di sepanjang jalan utama Kota Puruk Cahu menunjukkan pedagang eceran di pinggir jalan kehabisan stok. Botol-botol kosong tampak berjejer di etalase mereka, sementara sejumlah pom mini tidak lagi menjual pertalite maupun pertamax.
Seorang pedagang eceran mengaku sudah lima hari tidak mendapatkan pasokan.
“Sudah 5 hari ini BBM kosong, karena susah mendapatkan. Biasanya setiap hari itu ada stok BBM, kalau sekarang jarang. Malam tadi sempat ada stok tapi tidak lama langsung ludes,” tegas salah seorang pedagang, Selasa (25/11/2025).
Di SPBU dekat Masjid Agung Istiqlal Puruk Cahu, antrean panjang kendaraan mengular sejak dini hari. Pengendara motor mendominasi antrean yang bahkan meluber ke badan jalan.
Rasidayanti, salah satu pengendara yang ikut mengantre, mengeluhkan kondisi tersebut. “Kalau toh dapat, saya harus rela antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter BBM. Saya memang selalu mengisi penuh, 4 liter itu sesuai kapasitas tangki motor saya. Tapi seminggu ini antrinya parah,” jelasnya.
Ia mengaku terpaksa bangun lebih pagi demi mengamankan stok, meskipun tetap berisiko tidak kebagian.
Suwandi, salah satu pedagang BBM eceran yang sempat menjual pertamax dan pertalite, mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan pasokan dari Desa Babuat. Harga beli yang tinggi membuatnya harus menjual BBM dengan harga jauh di atas normal.
“Ini baru saja saya peroleh stok BBM. Saya mengambilnya dari Desa Babuat. Di sana saya dapat harganya sudah 18 ribu per liter ditambah ongkos pengantaran 180 ribu. Jadi saya harus menjual dengan harga seperti ini,” ujarnya.
Sebelum kelangkaan melanda, ia biasanya menjual pertalite Rp15 ribu per liter dan pertamax Rp18 ribu per liter.
Suwandi menambahkan, SPBU yang aktif beroperasi di Kabupaten Murung Raya khususnya Puruk Cahu hanya satu, sehingga antrean warga selalu panjang dan pasokan cepat habis. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan