SAMARINDA – Dinas Kesehatan Kota Samarinda bersama Klinik Tirta dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Sungai Kapih menggelar skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) di Perumahan Pondok Karya Lestari (PKL), RT 12, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Samarinda, pada Selasa (25/02/2025).
Pimpinan Puskesmas Sungai Kapih, Rusiah Dewi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Dinas Kesehatan Samarinda yang dilaksanakan secara bergilir di 26 Puskesmas yang ada. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit TBC di masyarakat.
“Ini kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan pihak ketiga. Jadi tujuannya adalah untuk mendeteksi atau melakukan skrining, karena dalam kurun waktu beberapa tahun ini kasus TBC sangat tinggi sekali di Indonesia. Makanya pemerintah dengan berbagai cara supaya pendeteksian untuk penyakit TBC ini bisa dapat lebih banyak diketahui,” ujar Dewi, sapaan akrabnya ini.
Dia menambahkan, dengan menggunakan rontgen paru melalui mobile x-ray, hasilnya dapat langsung diketahui. Selain itu, tersedia dokter yang siap memberikan tindakan atau saran pengobatan berdasarkan hasil tersebut di Puskesmas, dan jika diperlukan, pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
“Dengan diadakan skrining ini dapat dilakukan tindak lanjut segera, karena kegiatan ini yang hasilnya nanti langsung bisa dilihat dan hasil langsung dapat dokosultasikan ke dokter serta yang akan memberikan edukasi,” kata Dewi, kepada media ini.
Diungkapkan Dewi, warga yang telah mengikuti skrining ACF TBC akan mendapatkan paket sembako dan peserta kuota terbatas hanya 150 orang per Puskesmas serta semuanya tidak ada biaya atau gratis hanya dengan membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Alhamdulillah, kami menerima paket sembako. Target awalnya memang setiap puskesmas untuk 150 orang, namun jika sudah mencapai jumlah tersebut dan masih ada yang ingin mendaftar, kami tetap akan melayani mereka,”
Dewi mengatakan, peserta harus menyesuaikan dengan Puskesmas yang ada di domisilinya misalnya Puskesmas Sungai Kapih untuk warga sungai kapih dan Puskesmas Sambutan bagi warga Sambutan serta Puskesmas Makroman mencakup Makroman, Pulau atas dan Sindang sari.
“Untuk peserta karena memang kuotanya ini khusus untuk Kelurahan Sungai Kapih, jadi memang sudah diplot sesuai dengan Puskesmas itu membawahi beberapa Kelurahan,” tutur perempuan yang menyandang gelar Sarjana Terapan Kebidanan ini.
Dalam kesempatan itu Dewi berharap, skrining ACF TBC dapat membantu menurunkan angka TBC yang ada di Sungai kapih, Karena dapat diketahui lebih awal penyakitnya sehingga mempercepat program penanggulanngannya.
“Harapan besar buat saya sebagai kepala Puskesmas masyarakat khususnya Sungai kapih dengan deteksi dini dapat untuk menurunkan angka dari penyakit TBC, karena kami tahu sekali bahwa angka TBC tinggi yang terkendala pendeteksiannya,” tutup Dewi. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita