Putin: Jika Damai Gagal, Rusia Akan Capai Tujuan Lewat Militer

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam rangka mencari jalan damai guna mengakhiri perang yang masih berlangsung antara kedua negara.

Namun, Putin menegaskan jika pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan damai, Moskow akan tetap melanjutkan pencapaian tujuannya melalui jalur militer. “Donald [Trump] meminta saya untuk pertemuan semacam itu, saya berkata: ‘Ya, itu mungkin, biarkan Zelensky datang ke Moskow’,” ujar Putin pada Rabu (3/9), di akhir kunjungannya ke China, seperti dikutip dari Aljazeera. “Apakah ada gunanya? Mari kita lihat,” lanjut Putin di Beijing sambil menyinggung soal legitimasi Presiden Zelensky dan seruan penyelenggaraan pemilihan umum di Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mendorong adanya pertemuan tatap muka antara Putin dan Zelensky sebagai upaya untuk menghentikan perang. Pernyataan itu ia sampaikan setelah bertemu Putin di Alaska pada pertengahan Agustus.

Meski begitu, hingga kini belum ada perkembangan berarti terkait pertemuan tersebut. Kanselir Jerman Friedrich Merz bahkan mengusulkan Jenewa sebagai lokasi yang netral bagi kedua pemimpin negara.

Putin juga tetap bersikeras agar status darurat militer di Ukraina dicabut serta digelar referendum mengenai wilayah yang disengketakan. Kyiv menolak syarat tersebut karena dianggap menguntungkan Rusia. Moskow menegaskan setiap perjanjian damai harus melibatkan pengakuan terhadap empat wilayah Ukraina yang dianeksasi pada 2022.

Sebaliknya, Kyiv menegaskan tidak akan pernah menyetujui perjanjian yang mencakup penyerahan wilayahnya. Hal ini menandakan jurang perbedaan yang masih dalam antara kedua pihak.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menanggapi pernyataan Putin dengan mengatakan bahwa ada usulan serius dari tujuh negara yang siap menjadi tuan rumah pertemuan antara kedua pemimpin. Ia juga menegaskan bahwa Zelensky siap hadir kapan saja jika forum internasional tersebut terwujud.

Meski peluang pertemuan semakin banyak dibicarakan, prospek perdamaian tetap diragukan lantaran masing-masing pihak masih bertahan pada syarat politik dan teritorial yang saling bertentangan. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com