YERUSALEM – Yair Netanyahu, putra dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kembali menuai kontroversi. Ia melontarkan makian dan hinaan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, setelah Prancis mengisyaratkan niatnya untuk mengakui kedaulatan negara Palestina.
Komentar pedas tersebut muncul menyusul pernyataan Macron pada Rabu (09/04/2025) yang menyatakan bahwa Prancis harus mulai mengambil langkah menuju pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Ia menegaskan kembali sikap tersebut dalam unggahan lanjutan pada Jumat (11/04/2025), dengan menyatakan, “Ya untuk keamanan Israel. Ya demi negara Palestina tanpa Hamas.”
Pernyataan tersebut memicu respons keras dari Yair Netanyahu. Melalui akun media sosial X (dahulu Twitter), ia mengumpat Presiden Macron dan menyebutnya sebagai hipokrit. “Persetan denganmu (Macron)!” tulis Yair. Ia juga menyebutkan sejumlah wilayah seberang laut Prancis seperti Kaledonia Baru, Korsika, dan Guyana Prancis, yang menurutnya menunjukkan kemunafikan Prancis dalam isu kemerdekaan.
Tak berhenti di situ, Yair bahkan membandingkan Macron dengan Philippe Pétain, pemimpin rezim Vichy yang bersekongkol dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Ia membagikan unggahan yang menyamakan Macron dengan tokoh kolaborator tersebut, memicu kecaman luas dari warganet dan pengamat internasional.
Yair diketahui saat ini bermukim di Florida, Amerika Serikat, dan tidak terlibat dalam dinas militer Israel. Posisinya tersebut telah menjadi sorotan tajam media Israel, mengingat ribuan pemuda Israel lainnya diwajibkan mengikuti mobilisasi militer sejak konflik dengan Palestina kembali memanas di Gaza.
Sementara itu, Presiden Macron baru saja kembali dari kunjungan ke Mesir. Di El-Arish, dekat perbatasan Gaza, ia menjenguk warga Palestina yang terluka serta mengutuk pembunuhan pekerja bantuan oleh militer Israel. Ia juga menyerukan diakhirinya blokade terhadap wilayah Gaza yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Jika Prancis benar-benar mengakui Palestina secara resmi, negara itu akan menjadi salah satu negara besar pertama dari blok Barat yang mengambil langkah serupa. Hingga saat ini, lebih dari 140 dari 193 negara anggota PBB telah memberikan pengakuan kepada negara Palestina. Negara-negara seperti Irlandia, Spanyol, Slovenia, dan Norwegia telah mengambil langkah tersebut sejak tahun 2024.
Ketegangan diplomatik ini mencerminkan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel dan semakin besarnya dukungan global terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. []
Redaksi03