Putra Presiden Kolombia Terseret Skandal Narkoba dan Korupsi!

BOGOTÁ – Drama politik Kolombia kembali mengguncang publik internasional. Nicolas Petro, putra sulung Presiden Kolombia Gustavo Petro, kini resmi didakwa atas enam tuduhan berat terkait kasus korupsi dan pencucian uang. Pria berusia 39 tahun itu disebut-sebut memperkaya diri secara ilegal saat masih menjabat anggota parlemen.

Dilaporkan AFP, Selasa (11/11/2025), sidang pembacaan dakwaan terhadap Nicolas digelar sehari sebelumnya, Senin (10/11/2025) waktu setempat. Jaksa menuding Nicolas menerima aliran dana haram dari mantan pengedar narkoba demi memperkuat mesin politik ayahnya dalam pemilihan presiden tahun 2022.

Skandal ini semakin mencoreng nama sang presiden, yang dikenal sebagai tokoh sayap kiri pertama dalam sejarah Kolombia. Nicolas Petro sendiri sudah ditangkap sejak pertengahan 2023, namun sempat menghirup udara bebas dengan status pembelaan diri bersyarat.

Tidak berhenti di situ, Nicolas juga digempur tuduhan baru terkait penggelapan dan pemalsuan dokumen dalam kontrak negara. Kontrak tersebut sejatinya ditujukan untuk membantu kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak penyandang disabilitas. Namun, jaksa menegaskan dana itu justru dialihkan untuk kepentingan pribadi.

Kasus ini pertama kali mencuat dari pengakuan mengejutkan sang mantan istri, Daysuris Vasquez. Dalam keterangannya, Vasquez menuding Nicolas menerima uang tunai dari Samuel Santander Lopesierra, seorang mantan terpidana kasus perdagangan narkoba di Amerika Serikat. Ia menyebut skandal tersebut terungkap setelah hubungan asmara Nicolas dengan perempuan lain diketahui publik.

Menariknya, Nicolas tidak menampik pernah menerima uang itu. Namun, ia menegaskan dana tersebut digunakan untuk keperluan politik dan membantah telah memperkaya diri. “Uang itu memang saya terima, tapi tidak digunakan untuk hal pribadi. Ayah saya tidak tahu apa-apa soal transaksi itu,” ujarnya membela diri.

Namun badai politik makin memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ikut menuding Presiden Gustavo Petro sebagai pengedar narkoba. Tak hanya itu, Trump bahkan menjatuhkan sanksi finansial terhadap Petro dan keluarganya, termasuk Nicolas.

Akibat sanksi tersebut, Nicolas disebut tidak hadir dalam persidangan pada hari Senin karena kekurangan biaya perjalanan. “Klien saya tidak bisa membeli tiket pesawat akibat sanksi dari Amerika Serikat,” ungkap pengacaranya di hadapan hakim.

Kasus ini menambah daftar panjang hubungan panas antara Amerika Serikat dan Kolombia dalam isu korupsi serta perdagangan narkoba. Publik kini menanti langkah hukum berikutnya terhadap Nicolas Petro, yang disebut-sebut bisa mengguncang posisi politik ayahnya di pemerintahan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com