TEHERAN — Otoritas Iran kembali mengeksekusi seorang pria yang dituduh sebagai mata-mata badan intelijen Mossad Israel. Media Iran, Mizan Online, melaporkan pada Senin (29/09/2025) bahwa Bahman Choubi Asl digantung karena dianggap salah satu mata-mata utama Israel di wilayah itu.
“Salah satu mata-mata utama rezim Zionis di Iran, Bahman Choubi Asl, digantung pagi ini,” demikian laporan Mizan Online, dikutip AFP. Putusan pengadilan menegaskan bahwa Choubi Asl bekerja sangat erat dengan badan intelijen Israel dan memiliki akses terhadap database penting milik pemerintah Iran.
Meski rincian penangkapan Choubi Asl belum diungkap, langkah ini menegaskan sikap tegas Iran terhadap dugaan spionase. Dalam beberapa bulan terakhir, negara itu gencar menindak individu yang dicurigai bekerja untuk Mossad, menandai eskalasi upaya keamanan nasional setelah serangkaian serangan yang menargetkan pejabat dan ilmuwan Iran.
Konteks ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat sejak 13 Juni lalu, ketika Israel melancarkan serangan yang menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir dan pejabat militer tinggi di Teheran. Insiden itu menewaskan lebih dari 1.000 orang di Iran dan 29 orang di Israel. Pasca-serangan, pemerintah Iran meningkatkan operasi intelijen domestik dan menindak siapa pun yang dicurigai berkolaborasi dengan Mossad.
Pada 9 Agustus, pengadilan Iran mengumumkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki 20 orang yang diduga terkait dengan Israel. Eksekusi Choubi Asl menjadi penegasan lebih lanjut bahwa Iran tidak akan menoleransi aktivitas spionase asing, terutama yang dapat mengancam stabilitas keamanan nasional.
Langkah ini juga memicu perhatian internasional, karena menyoroti hubungan tegang antara Iran dan Israel, serta potensi eskalasi konflik intelijen di kawasan Timur Tengah. Para analis menyebut eksekusi mata-mata ini sebagai bagian dari strategi Iran untuk menegaskan kedaulatan dan membendung infiltrasi intelijen asing di tengah situasi geopolitik yang kompleks. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan