BERAU – Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kabupaten Berau menunjukkan tren positif hingga Agustus 2025. Data dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb mencatat realisasi belanja APBN mencapai Rp 2,5 triliun, tumbuh 33,91 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka tersebut setara dengan 62,07 persen dari total pagu APBN Kabupaten Berau 2025 yang mencapai Rp 4,15 triliun. Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati, menilai capaian ini sebagai indikasi meningkatnya efektivitas penyerapan anggaran oleh pemerintah dan Satuan Kerja (Satker) di daerah.
“Realisasi belanja APBN, baik yang berasal dari belanja pemerintah pusat maupun melalui skema transfer ke daerah (TKD), menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sampai dengan Triwulan III 2025,” ujar Viera, Kamis (25/09/2025). Menurutnya, peningkatan ini menandakan semakin banyak program dan kegiatan yang berhasil dilaksanakan oleh Satker maupun Pemkab Berau.
Viera menjelaskan, anggaran belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan fasilitas publik. “Kegiatan-kegiatan tersebut mampu menstimulasi produksi barang dan jasa oleh pelaku ekonomi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Berau,” tambahnya.
Berdasarkan rincian yang dipublikasikan melalui akun Instagram resmi KPPN Tanjung Redeb, realisasi belanja pemerintah pusat hingga Agustus 2025 menunjukkan belanja pegawai terealisasi sebesar Rp 88,4 miliar atau 77,01 persen dari pagu Rp 114,8 miliar, tumbuh 12,58 persen secara year-on-year (yoy). Sementara belanja barang mencapai Rp 60,6 miliar atau 50,53 persen dari pagu Rp 119,9 miliar, naik 32,54 persen yoy. Belanja modal juga meningkat signifikan sebesar 86,43 persen menjadi Rp 5,3 miliar dari pagu Rp 22,9 miliar.
Di sisi transfer ke daerah, realisasi TKD mencapai Rp 2,42 triliun atau 62,21 persen dari total pagu Rp 3,89 triliun, meningkat 41,08 persen yoy. Dana Alokasi Umum (DAU) terserap Rp 316,13 miliar atau 56,15 persen dari pagu Rp 563,05 miliar, sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp 1,95 triliun atau 65,40 persen dari pagu Rp 2,98 triliun. Penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik masih rendah sebesar Rp 0,93 miliar atau 2,41 persen dari pagu Rp 38,75 miliar, sementara DAK nonfisik terealisasi Rp 83,94 miliar atau 54,88 persen dari pagu Rp 152,96 miliar. Dana Desa telah terserap Rp 62,70 miliar atau 61,76 persen dari pagu Rp 101,53 miliar, dan Dana Insentif Daerah mencapai Rp 3,50 miliar atau 50 persen dari total pagu Rp 6,99 miliar.
Viera menekankan bahwa pencapaian ini mencerminkan pemanfaatan anggaran yang tepat dan optimal, yang berdampak nyata terhadap pembangunan daerah serta peningkatan kualitas layanan publik. “Belanja pemerintah yang terarah dan tepat sasaran juga mampu mendorong partisipasi pelaku ekonomi lokal dalam berbagai sektor,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan percepatan pelaksanaan program strategis di daerah, diharapkan realisasi belanja APBN hingga akhir tahun anggaran dapat meningkat lebih tinggi lagi, sekaligus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Berau. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan