Remaja Ancam Operator, Ketegangan Berakhir Damai

KUBU RAYA– Seorang remaja di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengancam operator ekskavator yang sedang bekerja di wilayah tersebut. Peristiwa yang terjadi pada Minggu pagi, 10 Mei 2025, itu sempat memicu ketegangan antara warga setempat dan pihak perusahaan yang menggunakan alat berat tersebut. Namun, berkat upaya Polsek Sungai Raya, situasi tersebut berhasil diredakan melalui jalur damai lewat musyawarah.

Kejadian bermula ketika remaja berinisial AA yang diketahui tinggal di sekitar lokasi proyek infrastruktur, mendekati operator ekskavator dan mengeluarkan ancaman. Menurut keterangan saksi, AA merasa terganggu dengan aktivitas alat berat yang bekerja dekat dengan rumahnya dan mengancam operator agar berhenti bekerja. Ancaman tersebut sempat membuat operator ketakutan, dan kemudian melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian setempat.

Polsek Sungai Raya segera merespons laporan tersebut dan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Namun, setelah menemukan bahwa kejadian ini dipicu oleh ketidaksenangan remaja tersebut terhadap pekerjaan proyek, pihak kepolisian memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara musyawarah. “Kami segera turun ke lapangan untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak. Kami memfasilitasi musyawarah antara pihak operator ekskavator dan warga setempat,” kata Kapolsek Sungai Raya, Kompol Agus Prianto.

Dalam musyawarah yang melibatkan kepala desa, perangkat desa, serta tokoh masyarakat, remaja AA akhirnya meminta maaf kepada operator ekskavator dan warga yang terdampak. Pihak perusahaan juga berjanji untuk lebih memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan warga selama proyek berlangsung. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Kami juga mengimbau kepada warga untuk menyampaikan keluhan atau masalah apapun dengan cara yang lebih baik, agar tercipta kedamaian di lingkungan,” ujar Agus.

Ketegangan antara masyarakat dan perusahaan terkait proyek infrastruktur di daerah tersebut sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Beberapa warga merasa terganggu dengan kebisingan dan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas proyek. Namun, upaya yang dilakukan oleh Polsek Sungai Raya melalui pendekatan persuasif dan musyawarah berhasil menghindari konfrontasi yang lebih besar.

Pihak kepolisian mengingatkan agar setiap pihak yang terlibat dalam konflik sosial senantiasa mengedepankan dialog dan penyelesaian secara damai. Musyawarah seperti yang dilakukan dalam kasus ini dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menjaga hubungan baik antarwarga dan juga dengan pihak perusahaan.[]

Redaksi12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X