Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BONTANG – Kota Bontang dikejutkan dengan kabar hilangnya seorang remaja bernama Andi Syahrul Aditya (15) setelah menghadiri konser musik di Stadion Bessai Berinta, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, pada Rabu (10/09/2025) malam. Hingga kini, keluarga masih diliputi kecemasan karena Syahrul tak kunjung pulang dan kabar keberadaannya masih samar.
Kronologi bermula ketika Syahrul berangkat dari rumah selepas Magrib bersama saudaranya. Namun, setibanya di lokasi konser, keduanya berpisah lantaran mengendarai motor masing-masing. “Syahrul bilang nonton bareng temannya. Setelah konser dia tidak pulang dan sampai sekarang belum ada kabar,” tutur Anita, kakak korban, saat ditemui Jumat (12/09/2025). Nomor telepon dan WhatsApp milik Syahrul tidak aktif, sementara motor yang ia bawa juga ikut menghilang.
Sejak malam kejadian, pihak keluarga sudah berusaha mencari informasi dari teman-teman korban. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Menurut penuturan Anita, sehari-hari Syahrul dikenal sebagai remaja yang baik, tidak memiliki musuh, dan jarang membuat masalah. “Enggak ada masalah, anaknya baik,” ujar Anita dengan nada cemas.
Meski begitu, ia sempat menyebut bahwa Syahrul pernah mengalami insiden di sekolah hingga harus dirawat di rumah sakit. Peristiwa itu melibatkan temannya, tetapi menurut keluarga, masalah tersebut sudah selesai secara damai dan tidak lagi menimbulkan persoalan.
Di tengah kebingungan, keluarga mendapat kabar mengejutkan pada Jumat siang. Seorang saudara korban bernama Taufik mengaku menerima pesan WhatsApp dari nomor Syahrul. Dalam pesan itu, remaja 15 tahun tersebut menulis permintaan tolong yang membuat keluarga semakin khawatir. “Tolong kakak, mau dibawa aku ke Bali sama orang lain. Motor ku enggak tahu di mana. Kakak minta tolong,” tulis Syahrul dalam pesan singkat tersebut.
Pesan itu langsung menimbulkan tanda tanya besar: benarkah Syahrul sedang dalam kondisi terancam ataukah pesan itu dikirim orang lain menggunakan nomornya?
Keluarga kini berada dalam situasi sulit. Di satu sisi, pesan WhatsApp itu memberi harapan bahwa Syahrul masih hidup. Namun di sisi lain, isi pesan membuat mereka khawatir akan keselamatannya. Hingga kini, belum ada kepastian apakah remaja tersebut benar-benar dibawa ke luar daerah atau hanya menjadi korban tindak kejahatan di Bontang.
Kabar ini pun menyebar cepat di lingkungan sekitar, membuat warga setempat ikut prihatin dan berharap Syahrul segera ditemukan dengan selamat.
Masyarakat sekitar Api-Api maupun kerabat keluarga banyak yang menyatakan simpati. Mereka ikut membantu dengan menyebarkan informasi melalui media sosial. Harapannya, keberadaan Syahrul bisa segera terlacak.
Fenomena hilangnya remaja setelah menghadiri konser musik ini menambah daftar panjang kasus orang hilang yang kerap terjadi di berbagai daerah. Banyak pihak menilai perlunya pengawasan lebih ketat dalam setiap kegiatan besar yang melibatkan ribuan orang, agar keamanan pengunjung lebih terjamin.
Bagi keluarga, saat ini yang terpenting adalah menemukan Syahrul dalam keadaan selamat. Anita, kakak korban, berharap siapapun yang mengetahui keberadaan adiknya segera memberikan informasi. “Kami hanya ingin Syahrul pulang dengan selamat. Kami mohon bantuan semua pihak,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait laporan kehilangan tersebut. Namun keluarga memastikan mereka sudah menempuh langkah pelaporan agar pencarian dapat dilakukan secara lebih luas dan terkoordinasi.
Hilangnya Syahrul menjadi peringatan bagi orang tua maupun anak-anak remaja tentang pentingnya kehati-hatian saat menghadiri acara hiburan berskala besar. Kasus ini juga menekankan betapa rawannya remaja menjadi sasaran tindak kejahatan ketika berada di luar pengawasan keluarga.
Keluarga besar Andi Syahrul Aditya kini hanya bisa menunggu sambil berdoa agar pesan minta tolong itu segera mendapat titik terang, dan remaja tersebut bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat. []
Admin03
