Remaja Pegang Setir, Ibu-Anak Tewas!

NUSA TENGGARA BARAT – Kecelakaan tragis di Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka kembali pertanyaan besar tentang lemahnya pengawasan dan tanggung jawab di jalan raya. Seorang remaja berusia 16 tahun berinisial A nekat mengemudikan truk hingga menewaskan seorang ibu bernama Marni (30) dan anaknya, Devit Armanisah (9), pada Rabu (22/10/2025).

Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Lombok Tengah, AKP Puteh Rinaldi, kecelakaan maut itu terjadi saat truk yang dikemudikan pelaku melaju dari arah selatan menuju utara di jalan umum Dusun Jurang Jaler, Desa Jurang Jaler. “Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang korban yang merupakan pengendara dan penumpang sepeda motor mengalami luka-luka dan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Praya,” ujarnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui truk tersebut menabrak sepeda motor yang dikendarai korban dari arah berlawanan. Benturan keras membuat ibu dan anak itu terpental ke jalan, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. “Benturan keras menyebabkan pengendara dan penumpang sepeda motor terjatuh dan mengalami luka serius. Keduanya sempat dilarikan ke RSUD Praya untuk mendapatkan perawatan, namun nyawa korban tidak tertolong,” tambahnya.

Kasus ini menimbulkan tanda tanya besar: bagaimana mungkin seorang remaja bisa mengendarai kendaraan berat di jalan umum tanpa pengawasan? Truk bukan mainan, apalagi bagi anak di bawah umur yang belum memiliki kemampuan dan tanggung jawab berkendara.

Polisi telah mengamankan pelaku dan berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lombok Tengah karena pelaku masih di bawah umur. Namun, pertanyaan moral yang lebih besar muncul di mana peran pemilik truk, pengawas, dan orang tua remaja tersebut?

Kecelakaan ini bukan sekadar tragedi, tetapi cerminan dari kelalaian kolektif. Ketika izin berkendara dianggap sepele dan aturan lalu lintas diabaikan, nyawa menjadi taruhannya. “Kami turut berdukacita atas peristiwa ini. Kami mengingatkan pengguna jalan untuk lebih waspada dan mengutamakan keselamatan di jalan raya,” kata AKP Puteh Rinaldi.

Namun, imbauan semacam itu akan terus menjadi formalitas belaka jika penegakan hukum dan pengawasan terhadap pelanggaran usia pengemudi tidak diperketat. Setiap tragedi di jalan raya semestinya menjadi pelajaran, bukan sekadar headline yang terlupakan keesokan hari. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com