Remas Kok Demi Menang, Atlet Muda Disorot

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Taufik Hidayat, memberikan tanggapan atas viralnya video seorang atlet muda yang melakukan aksi tidak sportif dalam pertandingan Sirkuit Nasional (Sirnas) B di GOR Badminton Banda Baru, Batam, Kepulauan Riau, pada 14–19 April 2025 lalu.

Aksi sang atlet menjadi sorotan setelah rekaman pertandingan menunjukkan ia meremas kok saat meminta pergantian shuttlecock pada kedudukan match point 20-19. Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk memengaruhi ritme permainan lawan karena kok yang telah diremas akan melaju tidak stabil saat dipukul.

Taufik menyebut bahwa aksi tersebut tidak melanggar aturan secara eksplisit, namun secara etika sangat disayangkan. “Sebenarnya secara aturan masih tabu. Kalau secara hukum melihatnya tidak apa-apa. Hanya tidak sportif,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/04/2025).

Taufik, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, mengungkapkan bahwa praktik serupa pernah terjadi di masa ia masih aktif sebagai atlet. Ia mengatakan bahwa minimnya regulasi membuat wasit kesulitan untuk bertindak dalam situasi semacam itu.

“Harusnya kan nanti di perwasitan, mungkin di internasional juga. Kalau tidak ada aturan yang jelas, wasit juga tidak bisa mengambil tindakan. Tapi ini kembali ke jiwa atlet, apakah mau bermain dengan fair atau tidak,” katanya.

Meski tidak ada dasar hukum untuk menjatuhkan sanksi, Taufik memastikan PBSI akan memberikan teguran kepada atlet bersangkutan. “Sanksi sosial saja. Kami akan menegur agar ke depan tidak mengulangi tindakan seperti itu. Ini olahraga, harus dijunjung sportivitasnya,” ucap Taufik.

Menurutnya, etika dalam olahraga sangat penting dan harus menjadi bagian dari pembinaan atlet muda. Ia juga menekankan bahwa tindakan-tindakan seperti ini dapat merusak citra bulu tangkis nasional jika tidak segera ditangani secara serius.

“Kalau tidak ada hukumnya [aturan], bagaimana [memberikan] sanksinya? Ya, kan ada media menjawabnya. Sanksi sosial saja. Kita akan menegur, lain kali jangan begitu. Kan tidak bagus, olahraga ini sportif,” tegas Taufik.

PBSI berharap insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh atlet muda agar lebih menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dalam setiap pertandingan, baik di tingkat nasional maupun internasional. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com