Ribuan Pelajar Kapuas Main Kecapi, Rekor MURI Terpecah

KAPUAS – Upaya Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam memperkuat identitas budaya lokal kembali memperoleh pengakuan berskala nasional. Senin (08/12/2025), daerah ini berhasil menorehkan rekor baru Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui pagelaran bermain kecapi sambil bersenandung karungut oleh peserta didik terbanyak.

Kegiatan tersebut dipusatkan di kawasan Rumah Betang Sei Pasah, sebuah lokasi yang memiliki nilai historis dan budaya bagi masyarakat setempat. Ribuan pelajar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kapuas tampak memadati area tersebut sejak sore hari. Dengan mengenakan pakaian bernuansa budaya Dayak, para peserta duduk berbaris sambil memegang kecapi tradisional yang telah disiapkan panitia.

Saat aba-aba dimulai, suara kecapi berpadu dengan lantunan syair karungut menggema serempak, menciptakan suasana yang merefleksikan kekayaan budaya Kalimantan Tengah. Pelibatan pelajar dalam jumlah besar ini sekaligus menjadi simbol regenerasi budaya yang tetap dijaga melalui jalur pendidikan.

Dalam sambutannya, Bupati Kapuas Wiyatno menegaskan bahwa pencapaian ini bukan semata-mata soal angka. “Rekor ini bukan hanya tentang jumlah peserta, tetapi bagaimana generasi muda kita mencintai dan melestarikan budaya daerah,” ucapnya.

Ia juga menambahkan pentingnya penguatan karakter melalui kesenian. “Budaya adalah jati diri, dan kegiatan seperti ini menjadi cara kita menanamkan kebanggaan kepada anak-anak sejak dini,” ujar Wiyatno.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah menjalani proses latihan dalam beberapa minggu terakhir. “Anak-anak sudah berlatih cukup lama, dan hari ini kita melihat hasilnya sangat membanggakan,” katanya.

Apresiasi datang pula dari Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung. Ia menilai capaian ini merupakan bukti bahwa edukasi budaya dapat dilakukan secara masif dan terstruktur. “Kabupaten Kapuas berhasil mencatatkan partisipasi peserta didik terbanyak dalam kegiatan bermain kecapi sambil bersenandung karungut,” tuturnya.

Rekor tersebut diharapkan tidak hanya menjadi pencapaian seremonial, tetapi juga pemantik semangat pelajar untuk memahami nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan nasional. Pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk terus menghadirkan program pelestarian seni yang melibatkan generasi muda. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com