MEMPAWAH – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejatinya ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi peserta didik justru memicu polemik di SMP Negeri 1 Mempawah Hilir. Sejumlah orang tua siswa melayangkan protes keras setelah menemukan menu makanan yang dibagikan kepada anak-anak mereka dalam kondisi tidak layak konsumsi, mulai dari roti berjamur hingga buah yang sudah membusuk.
Persoalan ini mencuat ke ruang publik setelah salah seorang wali murid mengunggah temuan tersebut ke media sosial. Unggahan itu dengan cepat menyebar dan memantik reaksi warganet, terutama para orang tua yang khawatir terhadap kesehatan anak-anak mereka. Dalam unggahan tersebut diperlihatkan kondisi roti yang tampak berjamur pekat serta buah yang dinilai sudah tidak segar.
Orang tua siswa menilai kelalaian ini sebagai bentuk kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan program MBG, khususnya pada tahap pengadaan dan distribusi makanan. Mereka mempertanyakan standar kualitas serta mekanisme pemeriksaan makanan sebelum disalurkan ke sekolah.
Menurut salah satu wali murid, makanan yang dikonsumsi anak-anak seharusnya melalui proses pengecekan ketat, mengingat dampaknya bisa langsung berpengaruh pada kesehatan. Ia menilai, jika makanan dalam kondisi seperti itu sampai ke tangan siswa, maka ada indikasi lemahnya kontrol di dapur penyedia MBG.
“Anak-anak ini masih dalam masa pertumbuhan. Makanan yang mereka terima seharusnya aman dan sehat, bukan justru berisiko menimbulkan penyakit,” ujar seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya, Senin (29/12/2025).
Ia juga menyayangkan sikap pengelola dapur MBG yang dinilai kurang cermat. Menurutnya, tahapan pengepakan semestinya menjadi filter terakhir sebelum makanan dibagikan. Ketika makanan berjamur lolos hingga diterima siswa, hal itu menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan.
Para orang tua mendesak agar pihak pengelola dapur MBG bertanggung jawab dan segera melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang, mengingat program ini membawa nama negara dan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kesejahteraan serta kualitas pendidikan anak-anak.
Selain itu, mereka juga meminta agar pengawasan dari pihak terkait diperketat. Evaluasi tidak hanya menyasar pengelola dapur, tetapi juga sistem distribusi dan pengawasan di tingkat sekolah. Transparansi dalam pelaksanaan program MBG dinilai penting agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola dapur MBG SMP Negeri 1 Mempawah Hilir maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi. Redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi untuk mendapatkan penjelasan serta klarifikasi terkait temuan tersebut. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan