Rp6 Miliar Raib, Pejabat Masuk Bui!

GORONTALO – Kasus dugaan korupsi kembali mencoreng wajah birokrasi di Provinsi Gorontalo. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo resmi menetapkan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Gorontalo, Handoyo Sugiharto, sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana proyek Kanal Tanggidaa di Kota Gorontalo.

Tak sendiri, Handoyo ditetapkan tersangka bersama seorang kontraktor bernama Alfandi Laya. Asisten Pidana Khusus Kejati Gorontalo, Nursurya, mengatakan bahwa penetapan keduanya dilakukan setelah penyidik memperoleh bukti kuat atas keterlibatan mereka dalam proyek tersebut.

“Sebelumnya Kejati Gorontalo telah mengantongi bukti-bukti yang kuat atas keterlibatan keduanya dalam proyek tersebut,” kata Nursurya di Gorontalo, Selasa (07/10/2025).

Keduanya menjalani pemeriksaan intensif sejak pagi hingga sore hari, dan setelah bukti dinyatakan cukup, status mereka meningkat dari saksi menjadi tersangka. Sore harinya, Handoyo dan Alfandi langsung digiring ke rumah tahanan Lapas Kelas IIA Gorontalo untuk menjalani masa penahanan selama 20 hari ke depan.

Penyidik menduga kedua tersangka bersekongkol menyelewengkan dana proyek yang dikerjakan sejak 2022 itu. Modusnya dilakukan melalui komunikasi lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp, lalu dilanjutkan dengan pertemuan langsung.

Dari hasil penyelidikan, Handoyo disebut menerima uang Rp100 juta dari Alfandi yang bersumber dari anggaran proyek. Uang itu diduga menjadi bagian dari praktik penyimpangan yang merugikan keuangan negara hingga Rp6 miliar.

“Akibat dari perbuatan kedua tersangka, negara mengalami kerugian senilai Rp6 miliar,” imbuh Nursurya.

Proyek Kanal Tanggidaa sejatinya merupakan program strategis Kota Gorontalo untuk pengendalian banjir dan peningkatan sistem irigasi. Namun, niat baik pembangunan itu justru berubah menjadi ladang bancakan anggaran bagi pihak tak bertanggung jawab. Kejati memastikan proses hukum akan berlanjut dengan pemeriksaan saksi tambahan guna menelusuri aliran dana proyek yang diduga diselewengkan. []

Admin04