JAKARTA – Sebuah rudal yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Houthi dari Yaman jatuh menimpa atap rumah warga Israel di Mevo Beitar, sebuah kawasan di pinggiran Kota Yerusalem, pada Selasa (14/01/2025) waktu setempat.
Beruntung, penghuni rumah selamat karena mereka sudah berada di dalam ruang perlindungan ketika kejadian tersebut terjadi.
Rudal yang jatuh tidak meledak dan tidak merusak bangunan rumah secara signifikan. Pasangan suami istri, Zvika dan Michael Wexler, yang merupakan pemilik rumah tersebut, mengungkapkan kejadian yang mengejutkan tersebut kepada media Israel, Ynet.
Mereka menceritakan bahwa saat pulang ke rumah, mereka terkejut melihat atap rumah mereka hancur akibat terkena rudal Houthi.
Rudal tersebut merupakan bagian dari rangkaian serangan, di mana kelompok Houthi dilaporkan menembakkan puluhan misil ke wilayah Israel.
Meski demikian, militer Israel mengklaim telah berhasil mencegah sebagian besar rudal untuk mengenai sasaran mereka.
Michael Wexler menjelaskan bahwa pada malam kejadian, sirene peringatan rudal berbunyi kencang, yang membuat mereka segera menuju bunker perlindungan yang ada di rumah mereka.
Michael mengaku bahwa meskipun mereka bersembunyi di dalam bunker yang aman, mereka tidak mendengar suara ledakan keras dari rudal yang jatuh di atap rumah mereka.
Biasanya, meskipun berada di dalam bunker, mereka masih bisa mendengar suara dentuman ledakan.
“Ketika kami keluar pada pagi hari, kami berjalan-jalan seperti biasa dan melihat puing-puing di sekitar rumah. Namun, ketika kami mendongak ke atas, kami melihat rudal tergeletak di atap rumah kami,” kata Michael, seperti dikutip dari The Times of Israel.
Istri Michael, Zvika, memperkirakan bahwa panjang rudal yang jatuh tersebut sekitar empat meter. Ia juga menyebutkan bahwa rudal tersebut mendarat tepat di atas ruang perlindungan rumah mereka.
“Jika rudal itu jatuh di bagian lain dari rumah, saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujar Zvika, mengungkapkan rasa syukurnya atas keselamatan mereka.
Serangan rudal ini merupakan bagian dari ketegangan yang semakin meningkat antara kelompok Houthi yang berbasis di Yaman dan Israel.
Meski Israel mengklaim berhasil menghalau sebagian besar serangan, kejadian ini menambah daftar panjang serangan misil yang menargetkan wilayah Israel, dan menunjukkan dampak dari konflik yang terjadi di Timur Tengah.